Hani'atul Mufarida, 070710491 (2011) PERILAKU KONSUMEN E-COMMERCE DI KALANGAN REMAJA URBAN (Studi Tentang Gaya Hidup dan Budaya Konsumtif di Kalangan Remaja Kota Surabaya dari Perspektif Cultural Studies). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-mufaridaha-20519-fisiip-k.pdf Download (338kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 16730.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan teknologi informasi khususnya internet telah mampu menyimpan, menyebarluaskan informasi keseluruh penjuru masyarakat secara virtual. Berkembangnya teknologi informasi ini telah merubah perilaku konsumen dalam hal berbelanja dari pasar riil ke pasar virtual. Transformasi budaya belanja ini banyak dipengaruhi oleh meningkatnya penggunaan internet dikalangan masyarakat khususnya remaja. Penggunaan E-commerce sebagai media belanja di dorong oleh sering munculnya iklan pada situs jejaring sosial remaja urban dan peergroup. Belanja di E-commerce dijadikan sebagai sebuah gaya hidup remaja urban dimana belanja di E-commerce dijadikan sebagai upaya eksistensi diri dan identitas remaja urban, tidak berhenti ada gaya hidup media ini telah mampu menjadikan remaja urban berlaku konsumtif karena tampilannya yang menarik, canggih, bisa diakses dimana saja dan menggunakan system pembayaran yang mudah yaitu melalui kartu kredit dan transfer.ada menyebabkan remaja semakin konsumtif. Studi kualitatif pada studi ini berusaha mengungkap makna dibalik perilaku konsumen rema ja urban dalam berbelanja di E-commerce, belanja dalam hal ini merupakann teks budaya. Studi menggunakan perspektif Cultural Studies yang berarti mencoba memahami teks ini dalam ruang lingkup gaya hidup dan budaya konsumtif yang dikembangkan dalam masyrakat urban. Studi ini menghasilkan tiga tipologi pembeli yang pertama adalah Shopaholic Simbolik, Cenderung dipengaruhi oleh iklan, teman, peergroup, Cenderung melakukan perilaku yang mengarah untuk mempertahankan eksistensi diri (pembentukan identitas yang membedakan dengan orang lain), menjadi trendsetter danc cenderung membeli barang-barang simbolik dan berperilaku devian (menyimpang),sedangkan Reality Shopaholic Cenderung tidak terpengaruh oleh pihak eksternal (iklan, teman, peergroup), Cenderung digunakan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan hidup, dan Cenderung membeli arang berdasarkan nilai guna barang, berperilaku secara wajar. Kata kunci: perilaku konsumen, gaya hidup, E-commerce, Cultural studies, Shopaholic Simbolik, dan Reality Shopaholic

Actions (login required)

View Item