ILMIYAH AMALI, 070916110 (2011) PERSEPSI KEPALA SMA RSBI DI GRESIK TERHADAP IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN PADA SMA RSBI DI GRESIK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-amaliilmiy-20542-fisiip-k.pdf Download (341kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-amaliilmiy-17242-fisiip-p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi Kepala SMA RSBI Di Gresik terhadap implementasi Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, terutama mengenai ketentuan dan prinsip-prinsip dasar penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sekolah seperti yang tercantum dalam Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, serta untuk mengetahui apa faktor pendukung dan kendala yang dihadapi Kepala SMA RSBI Di Gresik dalam upaya implementasi Undang- Undang tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dianalisis secara kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, studi dokumentasi dan studi kepustakaan, angket, serta wawancara dengan responden yang terdiri dari Kepala SMA RSBI Di Gresik. Sedangkan teknik analisis data menggunakan Model Interactive dari Miles & Huberman dengan aktivitas terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepala SMA RSBI Di Gresik memberikan tanggapan positif bahwa Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan tersebut sangat bagus karena detail penjelasannya–baik dasar, fungsi, dan teknis dapat dijadikan pijakan program. Meskipun demikian ada juga Kepala SMA RSBI Di Gresik yang berpendapat bahwa harus ada upaya dari pihak terkait terutama pemerintah untuk mewujudkan pelaksanaan Undang-Undang tersebut. Kepala SMA RSBI Di Gresik juga memberikan tanggapan yang positif terhadap SNI 7329 : 2009 StandarNasional Indonesia Perpustakaan Sekolah. Standar tersebut dinilai bagus / baik, bisa memacu peningkatan pelayanan perpustakaan, meskipun demikian ada Kepala SMA RSBI yang berpendapat bahwa aplikasinya perlu diuji dari masing-masing lembaga, ada juga Kepala SMA RSBI yang berpendapat bahwa pemerintah perlu membangun infrastruktur terutama standar sarana prasarana. Faktor pendukung yang dihadapi oleh masing-masing Kepala SMA RSBI Di Gresik dalam upaya implementasi Undang-Undang tersebut berbeda-beda, yakni berupa faktor teknis, sarana prasarana serta tenaga perpustakaan yang telah dimiliki, semangat input siswa, budaya wali / orang tua siswa, profesionalisme guru, dukungan komite sekolah, dukungan orang tua / wali, juga proaktif pemerintah. Sedangkan kendala yang dihadapi masing-masing Kepala SMA RSBI Di Gresik juga berbeda-beda, yakni kurangnya sarana dan prasarana, belum adanya tenaga ahli perpustakaan. Ada juga Kepala SMA RSBI yang menilai bahwa masih kurangnya minat baca (pengembangan minat baca masih belum ideal) bisa menjadi kendala, serta ada juga Kepala SMA RSBI yang berpendapat bahwa dengan adanya penyediaan TIK di Perpustakaan bagi murid, ada kekhawatiran nantinya dapat membuat murid mereka lebih cenderung akses internet ketimbang membaca buku perpustakaan. Kepala SMA RSBI Di Gresik merasa optimis dan yakin nantinya SMA RSBI yang mereka pimpin mampu melaksanakan Undang-Undang tersebut, mereka menilai bahwa Undang-Undang tersebut dapat berdampak positif dalam motivasi pembenahan perpustakaan di lembaga-lembaga, serta akan membuat masing-masing sekolah berpacu diri untuk melengkapi koleksi dan pelayanan perpustakaan sekolah. Berdasarkan temuan tersebut maka beberapa saran yang peneliti rekomendasikan antara lain adalah (1)mengoptimalkan peran pemerintah, terutama dalam hal sosialisasi ; pemberlakuan peraturan daerah tentang perpustakaan ; menggugah peran partisipasi perusahaan, BUMN (misal melalui CSR / Corparate Social Responsibility), lembaga, maupun masyarakat dalam pengembangan perpustakaan sekolah ; melakukan evaluasi, penilaian, serta kompetisi secara berkala terhadap perpustakaan sekolah (2)mengoptimalkan peran Kepala Sekolah, terutama dalam membangun link dan kerjasama dengan lembaga lain, misal Perguruan Tinggi, juga meningkatkan komitmen dalam pengembangan perpustakaan sekolah (3)mengoptimalkan peran komite sekolah (4)membentuk jaringan perpustakaan sekolah di Gresik (5)pembuatan kebijakan dan peraturan mengenai penggunaan internet / TIK di perpustakaan sekolah bagi murid. Kata Kunci : Persepsi, Implementasi Kebijakan Publik, Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, SNI 7329 : 2009 Standar Nasional Indonesia Perpustakaan Sekolah, Pengembangan Perpustakaan Sekolah, Kepala Sekolah, SMA RSBI.

Actions (login required)

View Item