PANCA P. S. PADANG
(2010)
PENGARUH KETERGANTUNGAN ENERGI MINYAK INDUSTRI OTOMOTIF JERMAN PADA KEBIJAKAN LUAR NEGERI JERMAN TERHADAP RUSIA.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Jerman merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Uni Eropa, dengan GDP 3.667.513 Dolar AS. Penggerak utama perekonomian Jerman datang dari industri otomotifnya yang menyumbang 29,1 persen dari keseluruhan perekonomian Jerman. Untuk menggerakkan industrinya, Jerman mengkonsumsi energi energi yang cukup besar, mencapai 33,8 persen atau sekitar 69,989 metrik ton minyak. Dalam memenuhi kebutuhan energinya, Jerman mengandalkan pasokan energi minyak dari Rusia melalui Gazprom dan Lukoil. Suplai minyak Rusia kepada Jerman mencapai 30 persen. Ketergantungan Jerman terhadap suplai minyak Rusia mempengaruhi kebijakan-kebijakan luar negeri Jerman. Pengaruhnya terhadap kebijakan luar negeri Jerman dapat dilihat dari dialog mengenai energi yang dilakukan bersama Rusia dan sikap netral yang diambil Jerman mengenai masalah Georgia-Rusia. Ketergantungan ini seringkali membuat kebijakan luar negeri Jerman terhadap Rusia melunak, terutama yang terkait dengan isu-isu HAM. Dalam menyikapi ketergantungan energi yang dihadapinya, Jerman bersikap netral dan lebih lunak. Hal ini terlihat dari kebijakannya mengenai permasalahan Ossetia Selatan. Sikap Jerman melalui kebijakannya di permasalahan Georgia, merupakan upaya Jerman dalam menanggapi ketergantungan industri otomotifnya terhadap suplai minyak Rusia sehingga industri otomotif Jerman dapat tetap berlangsung karena pasokan minyak dari Rusia tidak terancam.
Actions (login required)
|
View Item |