EKO MULYANI, 070417302 (2009) PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS ELPIJI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (Fulltext)
gdlhub-gdl-s1-2009-mulyanieko-13013-fis.s.27-0.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
|
Text (Abstrak)
gdlhub-gdl-s1-2009-mulyanieko-15676-abstrak-0.pdf Download (619kB) | Preview |
Abstract
Program konversi minyak tanah ke gas elpiji merupakan suatu kebijakan merubah perilaku masyarakat dari yang semula menggunakan minyak tanah beralih ke penggunanan elpiji yang dinilai pemerintah lebih memberikan penghematan baik dari sisi konsumen atau masyarakat maupun sisi pemerintah sendiri, selain untuk menyediakan bahan bakar yang ramah lingkungan, bersih dan cepat bagi masyarakat. Program konversi minyak tanah bisa dikatakan suatu program yang logis mengingat latar belakang munculnya kebijakan dimana permasalahan yang dihadapi adalah besaran subsidi yang besar yang ditanggung pemerintah ditambah lagi dengan melonjaknya harga minyak dunia yang pada tahun 2008 sempat menyentuh harga lebih dari 100 USD per barel sehingga mengakibatkan beban APBN membengkak. Di samping besaran subsidi latar belakang yang lain adalah aspek sumber daya alam, cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan hanya akan dapat memenuhi kebutuhan minyak nasional kurang lebih 10 tahun lagi apabila tidak dilakukan eksplorasi tambahan. Program konversi minyak tanah menimbulkan suatu pro dan kontra di dalam masyarakat. Memang apabila dihitung secara matematis pengunaan elpiji akan memberikan penghematan terutama bagi masyarakat apabila dibandingkan dengan menggunakan minyak tanah. Ditambah lagi masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang untuk investasi dalam pembelian kompor dan tabung gas elpiji karena diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah. Tetapi pada kenyataannya tidak semua masyarakat menerima logika matematis tersebut. Hal ini ditandai oleh sikap masyarakat yang beragam ada sebagian masyarakat yang menerima dalam artian menggunakan paket elpiji yang diberikan oleh pemerintah dan juga ada sebagian masyarakat yang menolak untuk menggunakan paket elpiji dari pemerintah. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa terdapat perbedaan penerimaan masyarakat terhadap program konversi minyak tanah ke gas elpiji. Sebagian besar masyarakat menggunakan sepenuhnya paket elpiji dari pemerintah, sebagian masyarakat menggunakan paket elpiji dan menggunakan minyak tanah atau elpiji 12 kg, dan sebagian masyarakat yang lain menolak untuk menggunakan paket elpiji dan masih menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar untuk memasak. Adanya perbedaan penerimaan masyarakat sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, pendapatan, tingkat pendidikan dan sosialisasi yang didapatkan oleh masyarakat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis.S.27/10 Mul p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | PETROLEUM, PERCEPTION-SOCIAL CHANGE | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM1001-1281 Social psychology > HM1041-1101 Social perception. Social cognition Including perception of the self and others, prejudices, stereotype | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nurma Harumiaty | ||||||
Date Deposited: | 01 Jul 2015 12:00 | ||||||
Last Modified: | 28 Oct 2016 20:33 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/16987 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |