Umi Hanik, 09988212870 M
(2002)
ANALISIS JABATAN SEBAGAI AWAL PERENCANAAN PENGEMBANGAN SDM RS. ISLAM SURABAYA.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
enelitian ini didasari keinginan untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Islam Surabaya ( selanjutnya disebut RSI) dari sisi kepuasan pasien dengan cara lebih memahami harapan pasien dan keluarga pasien terhadap pelayanan yang diberikan RSI. Selanjutnya harapan tersebut dipergunakan untuk menyusun deskripsi jabatan. Selama ini BOR (Bed Occupacy Rate) RSI menurut standar Departemen Kesehatan dapat dikatakan bagus yaitu 73,51 %, 72,65 %, 63 % dan 62,5 % pada tahun 1996, 1997, 1998 dan 1999 namun belum diikuti dengan adanya kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan. Kurang puasnya pasien terhadap pelayanan rumah sakit, mungkin oleh karena kekurangmampuan karyawan memahami keinginan klien (kelompok manajemen, pasien dan keluarga pasien) akibat ketidakjelasan deskripsi jabatan yang ada. Kepuasan pasien dapat dilihat dari faktor-faktor antara lain jenis pelayanan rumah sakit tersedia lengkap, biaya tidak mahal, pelayanan cepat dan faktor lainnya. Namun dalam penelitian ini yang diteliti adalah pelayanan yang diberikan oleh perawat pelaksana dan operator telepon, dengan pertimbangan bahwa perawat selalu berinteraksi selama 24 jam dengan pasien dan keluarga pasien. Sedangkan operator telepon merupakan posisi penting (point of entry) yang mendukung seluruh pelayanan rumah sakit.
Dengan menganalisis 2 (dua) jabatan di antara sekian banyak jabatan yang ada di RSI yaitu jabatan perawat pelaksana dan operator telepon, akan tersusun deskripsi jabatan yang lebih jelas yang dapat mendukung program pengembangan SDM. Tentu saja harapan akhir dari pengembangan ini adalah meningkatnya mutu pelayanan kedua jabatan, khususnya pada indikator kepuasan pasien.
Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan bidang perawatan dan operator telepon di RS. Islam Surabaya yang dapat dipergunakan sebagai salah satu dasar pengembangan sumber daya manusia.
Deskripsi jabatan adalah dokumen yang memuat tugas dan aktivitas suatu jabatan, bahan kerjaan perangkat kerja yang diperlukan, basil kerja, tanggung jawab, wewenang dan spesifikasi jabatan, antara lain untuk penilaian kinerja (performance appraisal), perencanaan pendidikan dan latihan, rekruitmen, seleksi dan keperluan lainnya.
Dokumen ini dihasilkan dengan cara melakukan analisis jabatan. Berbagai metode analisis jabatan telah banyak dikenal, antara lain observasi, wawancara, berdasar buku catatan karyawan atau mengkombinasikan beberapa metode (Mondy et al., 1993). Penelitian ini menggunakan mengkombinasikan metode observasi, wawancara dan meminta pendapat para pemegang jabatan.
Rancangan penelitian adalah observasional dengan pendekatan time and motion study. Sampel dalam penelitian ini adalah kelompok manajemen (yayasan, direksi dan kepala bagian), pasien dan keluarga pasien sebesar 10 % dari kapasitas tempat tidur RSI dengan teknik pengambilan sampel secara stratified simple random sampling. Sample karyawan adalah perawat dan bidan ruang rawat inap serta operator telepon yang diambil secara total sampling. Data primer diperoleh dengan menggunakan wawancara dan pengisian kuesioner serta observasi. Sebagai data sekunder adalah uraian tugas perawat pelaksana yang ada saat ini sedangkan operator telepon tidak mempunyai uraian tugas. Pengolahan data dengan statistik deskriptif
Wawancara dan pengisian kuesioner dimaksudkan untuk mengidentifikasi harapan kelompok manajemen dan harapan pasien-keluarga pasien terhadap jabatan perawat pelaksana dan operator telepon mengenai aspek pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan perilaku yang seharusnya dimiliki kedua jabatan tersebut agar dapat melaksanakan tugas mereka dengan baik. Sedangkan observasi dilakukan untuk mencatat segala aktivitas para pemegang kedua jabatan. Kemudian para pemegang jabatan dilibatkan untuk mengemukakan pendapat mereka mengenai tugas yang dibebankan kepada mereka.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah :
1. Secara umum dapat dikatakan adanya persamaan antara harapan pasien-keluarga pasien dan harapan kelompok manajemen terhadap perawat pelaksana dalam aspek pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan perilaku perawat.
2. Adanya kesadaran dalam diri perawat bahwa mereka merasa belum dapat memberikan pelayanan yang memuaskan oleh karena adanya kendala antara lain yaitu kurangnya waktu berinteraksi dengan pasien akibat porsi tugas administrasi yang lebih banyak daripada porsi tugas merawat pasien. Juga adanya tugas yang menurut mereka tidak sesuai hila dilakukan oleh perawat, karena tugas tersebut tidak memerlukan pendidikan dan ketrampilan khusus misalnya menyapu, mengepel, mengambil diet pasien ke bagian gizi, menyiapkan diet pasien, menyajikan diet pasien, membagikan air hangat untuk mandi pasien dan sebagainya. Ada keinginan mereka agar diberi kesempatan bekerja secara lebih profesional yang mereka yakini akan dapat lebih memuaskan pasien.
3. Adanya persamaan harapan kelompok manajemen dan pasien-keluarga pasien terhadap operator telepon dalam aspek pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan perilaku yang harus dimiliki oleh operator telepon, tetapi ada perbedaan harapan dalam hal tugas dan wewenang. Kelompok manajemen menginginkan tugas operator telepon adalah menerima dan melayani sambungan telepon dari dalam dan luar rumah sakit dan tidak mempunyai kewenangan memberikan informasi kepada masyarakat. Sedangkan pasien dan keluarga pasien menginginkan operator telepon selain menerima dan melayani sambungan telepon dari dalam dan luar rumah sakit, juga memberikan berbagai informasi pelayanan rumah sakit yang mereka inginkan.
4. Adanya keinginan operator telepon untuk bekerja lebih baik sehingga dapat memuaskan masyarakat, dengan mengusulkan salah satu pilihan dari dua hal di bawah ini :
a. Memberi kewenangan operator te1epon untuk memberikan berbagai informasi selengkap-lengkapnya kepada masyarakat, sehingga perlu data lengkap.
b. Tidak diberi kewenangan memberikan informasi kepada masyarakat sehingga manajemen perlu secara jelas mengalihkan wewenang tersebut ke pejabat lain, misalnya petugas kamar terima,. perawat, sekretaris direktur, keuangan dan sebagainya.
5. Mengingat adanya beberapa hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan kepada kelompok manajemen untuk lebih memahami harapan pasien dan keluarga pasien serta memperhatikan keinginan perawat dan operator telepon yang ingin bekerja lebih baik dengan memperjelas deskripsi jabatan keduanya. Deskripsi Jabatan bagi perawat pelaksana diusulkan antara lain memuat:
a. Memenuhi kebutuhan komunikasi, sehingga perawat harus ramah dan komunikatif dengan pasien, keluarga pasien, pengunjung, teman sejawat maupun dokter.
b. Memenuhi kebutuhan spiritual, membantu pasien sehingga pasien tidak mengalami kesulitan apabila akan melaksanakan ibadah, misalnya sholat.
c. Memenuhi kebutuhan emosional, dengan cara bersedia mendengarkan keluhan pasien secara sabar, santun, telaten dalam melayani pasien dan tidak pilih kasih.
d. Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik, tetapi tidak langsung menangani kebersihan ruangan, seperti menyapu dan mengepel. Tugas perawat sebagai koordinator kebersihan ruangan, menyapu dan mengepel merupakan tugas petugas kebersihan.
Deskripsi Jabatan bagi operator telepon diusulkan antara lain memuat:
a. Menerima dan melayani sambungan telepon dengan cepat, yaitu tidak lebih dari tiga kali deringan telepon sudah dilayani operator.
b.Operator telepon hanya memberikan informasi standar, misalnya jam buka klinik, jadual imunisasi, dokter praktek dan sebagainya, sehingga pembicaraan operator telepon tidak lama dan arus keluar masuk telepon lancar.
c.Operator telepon tidak diperkenankan memberikan informasi selain yang tersebut dalam poin b, tetapi harus menguasai permasalahan dan mengetahui siapa yang dapat dan berhak memberikan informasi tersebut.
Actions (login required)
|
View Item |