PRIYO PAHENGGAR F, 070610335 (2011) IMPERIUM TANDA PARIWISATA Telaah Semiologi Barthesian terhadap logo program wisata Visit Indonesia Year. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (Abstrak) gdlhub-gdl-s1-2011-priyopahen-17079-abstrak-0.pdf Download (933kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 17030.compressed.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Visit Indonesia Year (VIY) adalah manifestasi pembangunan pariwisata dan budaya Indonesia. VIY dapat juga dilihat sebagai produk budaya massa sekaligus fenomena tanda. Dapat diketahui, norma-norma yang terkandung dalam Ideologi Pancasila, secara eksplisit telah diturunkan pada berbagai peragaan program VIY. Dengan kesamaan status dan cara kerja penyampaian ideologi yang dibangun, maka antara Garuda Pancasila dan VIY telah membentuk sebuah jejaring tanda ideologis guna merebut representasi kolektif publik. Retorika yang dilandasi semangat penyebaran ideologi tertentu memiliki hasrat (desire) untuk menyampaikan sesuatu, suatu bentuk, suatu bahasa, suatu tanda, bahkan suatu mitos. Disiplin Sosiologi merupakan konsentrasi keilmuan yang secara akademis ditunjuk sebagai salah satu sudut pandang dalam menjelaskan berbagai fakta empirik dinamika dan perubahan sosial. Alur dinamika kehidupan sosial yang dapat dipengaruhi oleh konstruksi budaya, ideologi, regulasi, sejarah dan wacana yang bergeliat dalam mengisi setiap ruang pemahaman individu. Berangkat dari dilema-dilema dan kontradiksi-kontradiksi yang ada pada program VIY, maka penelitian ini akan difokuskan pada: (1) Apa dan bagaimana desire dari program Visit Indonesia Year? (2) Ideologi apa yang sebenarnya sedang ditawarkan pemerintah Indonesia dalam pagelaran program Visit Indonesia Year? Semiologi memiliki kemampuan dalam membaca realitas sosial sebagai fenomena tanda dan beragam interpretasi yang mengiringinya, yang secara kasat mata sangat akrab dengan kehidupan masyarakat. Selanjutnya, Semiologi Barthesian merupakan disiplin ilmu yang berupaya untuk melacak berbagai peragaan tanda-tanda sosial, menemukan hasratnya dan merobohkan imperium mitos dan ideologinya. Sebagai kesimpulan penulis menemukan bahwa tanda VIY memiliki hasrat untuk menegakkan absolutisme kedaulatan negara untuk ideologi perdagangan yang selama ini terkaburkan oleh kabut mitos pluralisme. Dengan menyingkap praktik politik pewacanaan pada tanda VIY ini, seorang pembaca tanda dapat merumuskan sikap kritisnya dan mampu melepaskan diri dari dogmatika imperium tanda semiologis.

Actions (login required)

View Item