Kartika Maya Dinihari, 070417485 (2010) KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL PADA KOMUNITAS DUGEM 677 DI SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (Fulltext)
gdlhub-gdl-s1-2010-diniharika-14405-fis.k.10-0.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
|
Text (Abstrak)
gdlhub-gdl-s1-2010-diniharika-17210-abstrak-0.pdf Download (619kB) | Preview |
Abstract
Fenomena dugem merupakan fenomena yang tumbuh dan berkembang di kota-kota besar. Fenomena dugem itu dapat dilihat sebagai fenomena kaum muda yang bergerak begitu cepat dan bersifat ganjil dari sudut pandang orang tua. Merujuk pada Kajian Budaya (Cultural Studies) yang dilakukan oleh Centre for Contemporary Cultural Studies (CCCS) Birmingham- UK terhadap dunia Barat (setelah perang), terdapat perbedaan dengan muncul dan berkembang biaknya terhadap bentuk musik, gaya hidup, aktivitas waktu senggang, tarian dan bahasa yang diasosiasikan dengan kaum muda mereka, diharapkan dapat memahami proses dinamika hadirnya fenomena tersebut. Sebagai sebuah bentuk dari subkultur komunitas dugem juga memiliki komunikasi verbal dan nonverbal mereka sendiri sebagai alat untuk berinteraksi. Penelitian mengenai dugem dalam konteks komunikasi masih jarang ditemukan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi komunikasi verbal dan non verbal pada komunitas dugem yang berada di Surabaya. Penelitian ini lebih difokuskan pada bagaimana komunikasi verbal seperti bahasa, atau istilah-istilah yang digunakan oleh komunitas dugem. Serta bagaimana komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh, sentuhan, parabahasa, penampilan fisik, parfum, topic pembicaraan, konsep waktu, warna dan artefak yang mereka tunjukkan secara sengaja maupun tidak. Sasaran dalam penelitian ini adalah komunitas 677, sebagai komunitas dugem terbesar di Surabaya karema memiliki massa yang paling banyak serta komunitas yang sangat eksis dalam dunia dugem. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan terhadap informan-informan yang merupakan 5 anggota komunitas 677 dan observasi dilakukan pada saat informan melakukan aktivitas dugem. Berdasarkan temuan dan analisis data, peneliti menemukan adanya berbagai bentuk komunikasi verbal dan nonverbal pada setiap informan. Hal tersebut menunjukan bahwa komunitas dugem 677 memiliki bahasa panggilan yang hanya dimiliki oleh mereka sendiri, seperti “yange”. Mereka juga menggunakan beberapa bahasa ataupun istilah lain yang mengikuti subkultur dugem yang telah ada sejak lama di Surabaya. Pada komunikasi nonverbal, komunitas 677 juga memiliki kecenderungan yang membuatnya berbeda dengan komunitas dugem yang lain yaitu dapat dilihat dari bentuk sentuhan, topic pembicaraan, serta warna dress code yang mereka tentukan ketika melakukan kegiatan dugem. Selain itu komunikasi verbal dan nonverbal yang ditunjukan tersebut dapat menunjukan sebuah konformitas dalam komunitas 677 sebagai tingkat dari kesepakatan kelompok serta dapat mengidentifikasi bagaimana gaya hidup yang dianut sebagai suatu identitas bagi komunitas dugem yang hedonis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis.K.109/10 Din k | ||||
Uncontrolled Keywords: | VERBAL COMMUNICATION; NON VERBAL COMMUNICATION | ||||
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM1001-1281 Social psychology > HM1106-1171 Interpersonal relations. Social behavior | ||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Nurma Harumiaty | ||||
Date Deposited: | 02 Jul 2015 12:00 | ||||
Last Modified: | 31 Oct 2016 18:14 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/17045 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |