IGUH PRANOTO ADI, 070610209 (2010) OBJEKTIVITAS PERS DALAM PEMBERITAAN TENTANG PASANGAN CALON PRESIDEN DAN CALON WAKIL PRESIDEN DI SURAT KABAR JAWA POS SELAMA KAMPANYE PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN (PILPRES) 2009/2014. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (abstrak) gdlhub-gdl-s1-2010-adiiguhpra-17657-abstrak-0.pdf Download (616kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 17050.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pers dan peristiwa politik—Pilpres—mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Artinya, aktor politik—capres dan cawapres--membutuhkan pers sebagai media untuk melakukan komunikasi politik terhadap konstituenya. Dari sisi lain, peristiwa politik berupa kegiatan yang dilakukan aktor politik selalu mempunyai nilai berita yang tinggi, sehingga pers mendapatkan berita dalam peristiwa politik ini. Dibalik hubungan ini, masih timbul kekhawatiran masyarakat terhadap objektivitas pers dalam memberitakan peristiwa politik. Hal ini tak lepas dari kekuatan pers yang mampu menggiring opini publik, sehingga pers harus bersikap independen dan netral, agar tidak ditunggangi oleh kepentingan politik pihak tertentu. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian adalah (1) Bagaimanakah kecenderungan pemberitaan pasangan capres dan cawapres, dilihat dari akurasi, imparsialitas (ketidakberpihakan) dan validitas keabsahan pemberitaan selama kampanye pilpres 2009/2014? (2) Bagaimana kecenderungan pemberitaan foto dari ketiga pasangan capres dan cawapres, dilihat dari frekuensi liputan dan ukuran fisik selama kampanye pilpres 2009/2014? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kecenderungan pemberitaan pers mengenai capres dan cawapres, serta menggambarkan penerapan objektivitas pers, terutama pada harian Jawa Pos Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis isi kuantitatif. Populasi penelitiannya adalah semua berita hard news tentang pasangan capres dan cawapres selama Pilpres 2009/2011 pada halaman ”Menuju Kekuasaan” di Jawa Pos, periode tanggal 7 Juni sampai 5 Juli 2009. Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi berita tentang pasangan capres dan cawapres selama kampanye pilpres. Setelah data terkumpul, kemudian dimasukkan ke dalam lembar koding yang sesuai dengan kategorisasi. Setelah itu dilakukan perhitungan frekuensi (persentase) dan analisis data berdasarkan akurasi, imparsialitas dan validitas keabsahan pemberitaan. Hasil penelitian ini menemukan Hasil penelitian menemukan bahwa kecenderungan berita maupun foto mengenai pasangan capres dan cawapres di Jawa Pos lebih didominasi secara kuantitas oleh pasangan SBY—Boediono. Objektivitas pers dengan indikator akurasi, sudah menerapkan prinsip akurasi. Mayoritas berita yang menerapkan unsur akurasi pemberitaan adalah berita mengenai pasangan SBY--Boediono. Indikator imparsialitas dengan kategori balance, Jawa pos belum menerapkan prinsip ini. Sedangkan kategori cover both side, masih mengabaikan prinsip cover both side dalam pemberitaannya. Indikator validitas/ keabsahan pemberitaan, Jawa Pos sudah menerapkan prinsip ini, karena narasumber yang dijadikan sumber berita mayoritas adalah sumber berita yang jelas dan merupakan pelaku langsung dalam suatu peristiwa

Actions (login required)

View Item