PURTJAHJO
(2004)
ANALISIS FAKTOR DOMINAN KEPUASAN PASIEN SEBAGAI DASAR PERUMUSAN PLAN OF ACTION UPAYA PENINGKATAN UTILISASI RAWAT INAP PENYAKIT DALAM DI RSUD KERTOSONO.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Full text not available from this repository.
(
Request a copy)
Abstract
RSUD Kertosono merupakan rumah sakit kelas C yang dikelola secara swadana, milik pemerintah daerah kabupaten Nganjuk dengan bed occupancy rate (BOR) selama lima tahun (1997-2001) diatas 75 persen. Tetapi di ruang rawat inap penyakit dalam BOR pada lima tahun yang sama masih di bawah 50%.
Tujuan penelitian yaitu merumuskan Plan of Action (POA) upaya peningkatan utilisasi di ruang rawat inap penyakit dalam, berdasarkan analisis faktor dominan yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien dari aspek profesi petugas, lingkungan rawat inap dan manajemen.
Rancang bangun penelitian ini bersifat deskripsi dan komparasi, dengan unit analisis pasien di ruang rawat inap penyakit dalam dan ruang rawat inap obsgyn, dengan setiap ruang rawat inap 50 responden.
Pengkajian karakteristik pasien untuk memperoleh gambaran dari pasien yang dirawat inap di kedua ruang rawat inap, sehingga pihak pengelola rumah sakit dapat menyiapkan yang menjadi harapan pasien sesuai karakteristiknya.
Pengukuran tingkat kepuasan pasien di rawat inap penyakit dalam dibandingkan dengan ruang rawat inap obsgyn (BOR di atas 80 persen) dengan menggunakan skala likert, sehingga teridentifikasi faktor dominan yang mempengaruhi rendahnya utilisasi di ruang rawat penyakit dalam.
Diperoleh 8 (delapan) faktor dominan yang mempengaruhi rendahnya utilisasi di ruang rawat inap penyakit dalam hanya dari aspek profesi petugas, sedangkan dari aspek lingkungan rawat inap dan aspek manajemen tidak diperoleh.
Faktor dominan yang mempengaruhi rendahnya utilisasi tersebut dalam diskusi di RSUD Kertosono dirumuskan menjadi 7 (tujuh) kegiatan prioritas masalah yang digunakan sebagai dasar perumusan PoA.
Kegiatan prioritas masalah dalam PoA tersebut setelah diperingkat menurut metode CARL adalah:
1. Pelatihan dari bagi petugas cara berkomunikasi dan menginformasikan dengan
baik.
2. Petugas untuk mengenal pasien lebih baik lagi.
3. Petugas meluangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan pasiennya atau
keluarganya.
4. Gerakan senyum dan sapa bagi petugas kepada pasien atau keluarga.
5. Petugas lebih tanggap terhadap keluhan pasien atau keluarganya.
6. Telaah kembali dan melengkapi prosedur tetap yang sesuai dengan tujuan.
7. Mengikut sertakan petugas pada seminar, lokakarya dan pelatihan yang sesuai dengan tujuan di lembaga yang berkompetensi.
Kesimpulan: teridentifikasi delapan faktor dominan yang semuanya dari aspek profesi yang dianggap sebagai penyebab rendahnya utilisasi di ruang rawat inap penyakit dalam. Dan diperoleh tujuh kegiatan masalah sebagai rumusan PoA.
Rekomendasi : Pelaksanaan rumusan PoA sesuai dengan masalah yang teridentifikasi.
Actions (login required)
|
View Item |