FRANSISKA VIDYA AYUNINGTYAS, 070517665 (2010) PRIA METROSEKSUAL (Studi Etnografi Tentang Gaya Hidup Pria Metroseksual Pada Masyarakat Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
7.pdf Download (178kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-ayuningtya-15280-fisant-p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Keberadaan pria metroseksual merupakan bentuk fenomena yang menarik dengan gaya hidup yang khas. Fenomena adanya pria metroseksual yang kini juga melanda kota-kota besar di Indonesia, khususnya di ibukota. Para pengusaha atau orang-orang yang telah mapan dalam karirnya banyak menghabiskan waktu dan biaya untuk melakukan perawatan diri. Penelitian ini mencoba meneliti fenomena gaya hidup pria metroseksual, mulai dari melakukan perawatan bagi dirinya, hingga tempat nongkrongnya yang berada di Surabaya. Mereka semakin peduli dengan kesehatan dan penampilan tubuh dengan rajin berolahraga. Karena itu semakin banyak dari mereka yang rutin ke fitness center agar badan mereka kencang dan fit selalu. Selain rutin mendatangi fitness center, mereka juga rutin mengunjungi salon, untuk melakukan perawatan seperti creambath, potong rambut, mewarnai rambut, hingga manicure-pedicure. Dari temuan kecil pergeseran perilaku pria-pria mapan kota Surabaya di atas, kita bisa mendapatkan gambaran kasar betapa mereka memiliki sesuatu yang unik untuk diteliti. Penelitian ini merupakan salah satu kajian Antropologi tentang budaya yang terbentuk melalui ide-ide dan perilaku kebudayaan tersebut, sehingga setiap langkah dari penelitian ini tidak terlepas dari beberapa metode penelitian Antropologi. Dalam penelitian ini peneliti bermaksud menggunakan beberapa petunjuk dari metode penelitian seperti yang di kemukakan oleh James P. Spradley dalam bukunya Metode Etnografi. Etnografi merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan. Tujuan utamanya adalah memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli. Sedangkan metode yang sejak awal di pergunakan para etnograf pada masa berkembangnya ilmu antropologi hingga kini adalah metode wawancara (interview) dan pengamatan (observasi) (Danandjaja, 1994:101). Hasil temuan dari penelitian ini membawa perolehan kesimpulan bahwa gaya hidup pria metroseksual terjadi karena adanya faktor dari lingkungan pekerjaan, dari keluarga, dan juga kemauan yang datang dari dirinya sendiri. Pria metroseksual yang identik dengan penampilannya yang rapi, necis, bersih, fashionable merupakan suatu identitas bagi dirinya, mereka mempunyai gaya tersendiri. Pria di kota Surabaya ini pada umumnya eksekutif muda yang berinteraksi dengan banyak orang, dan mempunyai penghasilan yang besar, antara 2 hingga 4 juta. Pakaian dan aksesoris yang dipilihpun merupakan pakaian dan aksesoris yang bermerek terkenal dan sudah diakui dalam hal kualitasnya. Gaya hidup yang mereka lakukan dapat memberikan rasa percaya diri yang tinggi, dapat menerima pujian dengan senang hati, dan mempunyai jiwa sosial yang tinggi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK2 Fis Ant 22 10 Ayu p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | LIFE STYLE | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > HQ1-2044 The Family. Marriage. Women > HQ2042-2044 Life style | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Sheli Erlangga Putri | ||||||
Date Deposited: | 05 May 2011 12:00 | ||||||
Last Modified: | 25 Oct 2016 22:15 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/17339 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |