Agus Panca Sakti, 079916127 (2005) AFTA DAN ETOS KERJA : Studi Tentang Interpretasi Para Profesional di Surabaya Terhadap Akan diberlakukannya AFTA Serta Dampaknya Terhadap Etos Kerja Yang Dikembangkan. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (BASTRAK) 55.8.pdf Download (258kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) 17362.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini pada intinya ingin melihat bagaimana isu akan diberlakukannya ASEAN Free Trade Area (AFTA) mempengaruhi kinerja para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya di kalangan profesional Surabaya, apakah masih terdapat "persikapan" khusus terhadap isu tersebut yang kemudian mempengaruhi etos kerja yang selama ini dikembangkan? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang sumber utamanya adalah kata-kata dan tindakan informan, selebihnya adalah data tambahan, seperti : dokumen, dan pengamatan penulis. Dalam melakukan analisis tidak dilakukan uji statistik. Kemudian data-data yang diperoleh akan dianalisis dalam bentuk deskriptif. Menggunakan perspektif fenomenologis Alfred Schutz. Kerangka teoritis yang digunakan terutama merujuk pada pemikiran : McClelland, Hozelitz, Inkeles dan Smith, serta Lev. Lokasi penelitian adalah perusahaan-perusahaan sepanjang CBD (Central Bisnis Distrik) jalan Basuki Rahmat, dengan nara sumber para profesional di perusahaan-perusahaan tersebut. Data menunjukan bahwa tiga perusahaan yang pada awal berdirinya bertujuan mencari laba, interpretasinya tentang AFTA ini pada para profesionalnya relatif sama, yaitu bahwa AFTA adalah perdagangan bebas yang melibatkan negara-negara tertentu. Tetapi karena tiga perusahaan ini sudah terbiasa bersaing dengan sehat untuk mendapat laba yang ditargetkan perusahaan, maka antara interpretasi dan usaha-usahanya atau etos kerjanya yang dikembangkan selama ini dalam memajukan perusahaan, menunjukan kesiapannya dalam menyambut AFTA. Sedangkan satu perusahaan yang semula BUMN, meskipun mempunyai interpretasi yang sama dengan tiga perusahaan sebelumnya, tetapi dalam hal usaha-usahanya atau etos kerja yang harus dikembangkan, masih berada di bawah tiga perusahaan lainnya. Hasil analisis menunjukan adanya dua perbedaan kesiapan dalam menghadapi AFTA, yakni perusahaan swasta dengan modal yang kuat, cenderung lebih siap menghadapi AFTA dan perdagangan bebas, sedangkan perusahaan yang semula BUMN dan kini menjadi perseroan terbatas tampak kurang siap menyongsong AFTA, karena etos kerja dan persiapan data-data mereka tentang negara lain kurang lengkap. Citibank dengan kantor pusat di New Work memang biasa mendirikan kantor cabang baru dibanyak negara dan bersaing dengan bank local. Perusahaan kimia juga biasa memasarkan hasilnya ke Iuar negeri, dan selalu perang harga dengan perusahaan kimia yang berasal dari negara lain. Pada perusahaan yang berdagang sepeda motor pun juga biasa bersaing dengan perusahaan yang bergerak dibidang serupa, yang banyak bermunculan. Bank Jatim menguasai pangsa pasar jawa timur, karena kedekatannya dengan pemimpin daerah. Ini membuat kemampuannya bersaing sehat masih perlu dipertanyakan.

Actions (login required)

View Item