FITRI ALIFAH, 079915952 (2006) Reception Analysis Khalayak Remaja Kota Banyuwangi Terhadap VCD Lagu Pop Banyuwangian. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 62.00.pdf Download (211kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) 17374.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Globalisasi yang membawa serta budaya materi didalamnya sudah merambah dunia seni. Kesenian rakyat yang dianggap kuno dan tidak lagi menghibur mulai digali untuk dihidupkan kembali. Hal ini dilakukan atas nama kepentingan komersial industri musik. Kesenian rakyat (folklore) yang telah dipilih kemudian dikolaborasi dengan berbagai elemen dari genre-genre musik lain maupun berbagai elemen teknologi lain yang potensial bernilai jual tinggi. Dengan demikian identitas kultural masyrakat menjadi terbarukan, untuk kemudian bangkit dibawah industri budaya pop dan mengikuti tren teknologi penunjangnya. Maraknya industri musik lokal di Banyuwangi, muncul istilah kolaborasi yang digunakan untuk menggambarkan suatu karya seni musik hasil penggabungan atau pencampuran berbagai genre musik serta berbagai elemen komersial. Keberanian para seniman muda untuk menggunakan kebebasan berekspresi ini disikapi dengan antusias oleh industri musik lokal serta masyarakat memberikan apresiasi yang balk untuk mendorng pertumbuhannya. Remaja sebagai subkultur mempunyai karakteristik selalu mencari tahu mengenai hal-hal baru yang dapat membebaskan dirinya dari kungkungn ikatan budaya sekitarnya. Berangkat dari keadaan tersebut maka peneliti ingin mengetahui bagaimana penerimaan khalayak remaja Banyuwangi terhadap album lagu¬lagu pop banyuwangian versi VCD. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat teoritis dan praktis tentang penerimaan khalayak remaja terhadap album musik pop banyuwangian versi VCD. Teori yang digunakan sebagai landasan berpikir adalah remaja sebagai subkultur, globalisasi, budaya pop, identitas kultural, subkultur, cultural studies. Tipe penelitian ini adalah kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Metode yang digunakan adalah reception analysis dengan pengumpulan data melalui Focus Group Discussion. Diskusi akan diadakan sebanyak dua sesi, disetiap sesi yang diisi oleh minimal 6 orang partisipan remaja yang berumur antara 16-18 tahun. Pada saat proses penelitian menunjukkan bahwa remaja yang menjadi khalayak media VCD tetap berperan aktif dalam proses pemaknaan teks. Latar belakang budaya keluarga mempunyai pengaruh pada pemaknaan seorang remaja terhadap teks media. Partisipan yang terlibat dalam proses penelitian tersebut dapat diklasifikasikan kedalam tiga kategori. Pertama, mereka adalah remaja yang menganggap album musik pop banyuwangian dalam VCD tak lebih merupakan upaya produser rekaman untuk menciptakan tren baru di masyarakat agar dapat memperoleh keuntungan semata. Videoclip dibuat ala kadarnya dan banyak yang mengumbar sensualitas di dalamnya, terasa monoton untuk mereka. Mereka adalah remaja yang menyebut diri mereka sebagai orang Osing. Kategori kedua, dengan menonton VCD tersebut mereka hanya sebatas terhibur. Mereka adalah partisipan dari etnis Jawa dan Madura yang tinggal didalam masyarakat Banyuwangi. Ketiga, partisipan yang menyenangi album musik pop Banyuwangian versi VCD, beranggapan bahwa itu merupakan hasil seni lokal yang telah berkembang. Walaupun dengan tampilan gambar yang masih sederhana namun bisa menunjukkan bahwa Banyuwangi menyimpan potensi keindahan alam dan kekayaan budaya. Mereka bangga dengan kekhasan budaya mereka, yang membuat mereka masih bisa bernyanyi dengan lagu sendiri.

Actions (login required)

View Item