Erika Damayanti, 070016263 (2006) BESUTAN : Kajian Etnografi Besutan Sebagai Cikal Bakal Ludruk di Kabupaten Jombang. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2007-damayantie-4923-fisant-t.pdf Download (332kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
17395.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Selain Sandur dan Jaran Kepang Dorr, Kabupaten Jombang juga mempunyai kesenian daerah lainnya yaitu Besutan. Kesenian Besutan merupakan cikal bakal kesenian Ludruk yang ada pada saat ini. Diperkirakan Besutan mulai ada sejak tahun 1908 yang diciptakan oleh Pak Santik. Tokoh yang ada dalam kesenian Besutan ada tiga yaitu Besut, Rusmini, dan Man Gondo. Namun saat ini kesenian Besutan sudah hampir punah. Sehingga diperlukan peran dari semua pihak untuk dapat melestarikan Penelitian ini merupakan penelitian etnografi dan dimana berusaha menjelaskan secara emik dan etik keadaan obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta dilapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tiga cara meliputi observasi langsung untuk memperoleh gambaran mengenai usaha-usaha yang dilakukan guna pelestarian kesenian Besutan. Kedua, wawancara mendalam terhadap para seniman-seniman senior maupun junior, pihak pemerintah selaku pendukung pelestarian, serta beberapa masyarakat Kabupaten Jombang. Ketiga, menggunakan data sekunder guna melengkapi dan menunjang analisa. Dengan cara tersebut diharapkan data yang dirangkum dapat menjelaskan dengan rinci mengenai kesenian Besutan di kabupaten Jombang. Besutan mempunyai akronim dari mbekto maksud atau membawa maksud. Maksud yang dibawa terapat dalam pertunjukan Besutan itu sendiri, mulai dari cerita, dialog, kidungan, tarian, tata rias sampai dengan kostum yang dikenakan. Besutan lahir dari spontanitas kehidupan masyarakat, dihayati oleh masyarakat lingkungannya dan berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat lingkungannya. Awalnya Besutan sangat digemari oleh masyarakat, bahkan sering digunakan sebagai penggenapan nadhar dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh masyarakat, misalnya khitanan, pernikahan, ataupun sembuh dari sakit. Pada kenyataannya saat ini Besutan kurang digemari oleh masyarakat Kabupaten Jombang sendiri, bahkan beberapa dari mereka tidak mengetahui Besutan itu apa karena mereka lebih mengetahui kesenian Ludruk. Fungsi Besutan adalah sebagai sarana ritual, sarana hiburan, sarana perjuangan, sarana komunikasi, sarana pendidikan, pelestari dan identitas budaya daerah. Meskipun selalu menemui hambatan, namun usaha pelestarian yang melibatkan beberapa pihak terus dilakukan. Hal ini terkait dengan keinginan pemerintah dan seniman lokal untuk menjadikan Besutan sebagai identitas budaya daerah Kabupaten Jombang.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis Ant.22/07 Dam b | ||||||
Uncontrolled Keywords: | LUDRUK; ETHNOLOGY � INDONESIA | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM621-656 Culture H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV697-4959 Protection, assistance and relief > HV3176-3199 Special classes. By race or ethnic group |
||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Dewi Rekno Ulansari | ||||||
Date Deposited: | 18 Jun 2007 12:00 | ||||||
Last Modified: | 21 Jun 2017 21:35 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/17395 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |