Irma Sofianti, 070116437
(2007)
ALASAN PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT MEMPERTAHANKAN STATUS QUO TERHADAP PERSOALAN STATUS POLITIK TAIWAN.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Keterlibatan Amerika Serikat dengan pemerintah Taiwan berawal dari aliansinya dengan pemerintahan Chiang pada Perang Dunia II. Pada tahun 1954 Amerika Serikat dan pemerintahan Chiang di Taiwan mendatangani US-ROC Mutual Defense Treaty. Pada awal 1970-an kepentingan Amerika Serikat dan Cina terjadi peningkatan. Pemerintah Amerika Serikat dan RRC menandatangani komunike Shanghai pada tanggal 28 Februari 1972 Dalam komunike ini, Amerika Serikat mengakui posisi RRC sebagai pemerintah sah untuk semua wilayah Cina dan menyatakan kebijakan satu Cina yaitu Taiwan sebagai bagian dari Cina_ Sejak tanggal 1 Januari 1979, pemerintah Amerika Serikat melakukan normalisasi hubungan dengan Cina. Sebagai konsekuensinya, pemerintah Amerika Serikat bersedia memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan, menarik mundur tentaranya dan mengakhiri pakta pertahanannya dengan Taiwan Menghadapi situasi baru sesudah normalisasi, Kongres Amerika Serikat menginginkan jaminan agar hubungan keamanan dengan Taiwan dapat tetap dipertahankan. Oleh karena itu, dibentuklah Taiwan Relations Act (TRA). Hubungan perluasan Amerika Serikat dengan Cina terancam karena penjualan senjata Amerika Serikat ke Taiwan. Oleh karena itu, pada tanggal 17 Agustus 1982, dalam komunike ketiga, Amerika Serikat menyatakan niatnya untuk mengurangi secara bertahap tingkat penjualan senjatanya kepada Taiwan.
Sejak tahun 1972, Amerika Serikat mempertahankan kebijakan satu Cina yaitu mengakui Beijing sebagai satu-satunya pemerintah resmi Cina. Kebijakan Amerika Serikat terhadap Cina dan Taiwan tidak mengalami perubahan sejak normalisasi. Dalam strategi ini Amerika Serikat menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam hubungan diplomatik terhadap Cina dan Taiwan sehingga mempertahankan status quo terhadap isu ini.
Kerangka pemikiran yang digunakan antara lain penggunaan unit analisis negara bangsa dan unit eksplanasi sistem internasional dan negara-bangsa, perspektif realis yang menjelaskan bahwa setiap aktor akan bertindak rasional, teori kebijakan luar negeri yang menjelaskan alternatif tindakan dalam usaha mencapai kepentingan nasional, konsep geopolitik menjelaskan tentang pertimbangan geopolitik menjadi dasar tindakan suatu negara, konsep strategi menjelaskan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dengan kekuatan yang dimiliki serta konsep kepentingan nasional yang menjelaskan tentang kebutuhan dasar dari suatu negara.
Hipotesis yang dirumuskan adalah tindakan pemerintah Amerika Serikat mempertahankan status quo terhadap persoalan Taiwan sebagai tindakan rasional yang menghendaki tercapainya kepentingan nasional dan sebagai strategi untuk meraih kepentingan nasionalnya yaitu mempertahankan supremasi globalnya di kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik Perubahan status quo terhadap persoalan Taiwan dapat mempengaruhi kalkulasi strategis Amerika Serikat atau kurang menguntungkan bagi Amerika Serikat di kawasan tersebut. Hasil penelitian yang diperkuat data dan fakta akhirnya mengemukakan bahwa tindakan pemerintah Amerika Serikat adalah rasional untuk meraih kepentingan nasionalnya berdasarkan kalkulasi strategis untung-rugi
Actions (login required)
|
View Item |