EVA SANDI MAYASARI, 070316951
(2008)
MAKNA RUMAH BAGI KELUARGA: Studi Kasus Relokasi dari Penggusuran DBAL di Bulak Banteng dan RSS Wonosari.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Sebagai kota besar, Surabaya banyak menjadi tujuan untuk mencari nafkah bagi warga daerah. Namun, kedatangan para warga ini banyak menimbulkan masalah sosial, terutama masalah penyediaan lahan pemukiman. Semakin banyaknya pendatang, penyempitan lahan untuk pemukiman juga semakin bertambah besar. Salah satu usaha pemerintah daerah dalam menanggulangi masalah pemukiman adalah melalui penggusuran terhadap rumah-rumah liar. Penggusuran juga dialami oleh warga Rumdis DBAL (Rumah Dinas Daerah Basis Angkatan Laut). Penggusuran ini sebagai bagian dari rencana TNI AL untuk membangun flat bagi anggota TNI AL yang masih aktif. Warga tidak hanya kehilangan rumah yang selama ini ditempati, tapi juga mereka dihadapkan pada lingkungan sosial yang baru, yang tentunya berpengaruh pada perilaku mereka.
Masalah mulai muncul di saat mereka harus meninggalkan tempat tinggal mereka. Akhirnya makna rumah bagi mereka tidak sekedar sebagai tempat berlindung, tapi bagaimana mereka dapat membangun integrasi keluarga di dalam rumah yang baru.
Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk menggambarkan mengenai studi kasus penggusuran di Rumdis DBAL. Dalam setiap studi kasus diperlukan data-data yang diambil dari wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat. Sumber data berupa dokumen mengenai kasus penggusuran Rumdis DBAL yang di dapat dari Lantamal 5 Surabaya.. Serta dari hasil observasi penulis terhadap perilaku korban penggusuran yang dilakukan di tempat tinggal mereka saat ini. Kemudian data-data tersebut dikategorikan dan dianalisis sesuai dngan kerangka teori yang sebelumnya telah ditetapkan.
Dari data yang penulis dapatkan dapat diambil kesimpulan bahwa setelah para korban mendiami rumah yang baru justru integrasi keluarga semakin erat. Warga belum dapat menjalin hubungan sosial dengan lingkungannya, dan hal ini yang memicu terjadinya disintegrasi dalam hubungan sosial mereka terhadap lingkungan sosialnya. Sebagai bagian dari adaptasi, warga lebih memilih menghabiskan waktu di rumah daripada dia bergaul dengan warga sekitar tempat tinggal mereka kini. Keeratan lebih tampak pada kehidupan keluarga. Karena bangunan rumah mereka saat ini mempunyai nilai arsitektur yang tinggi. Dengan dilengkapi oleh ruang-ruang yang menunjang aktivitas mereka didalam rumah.
Actions (login required)
|
View Item |