Amalia Nurul Muthmainnah (2015) Peliputan Bencana Di Televisi Indonesia (Analisis Wacana Kritis Peliputan Letusan Gunung Sinabung Dan Gunung Kelud Di Metro Tv). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (905kB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (311kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (328kB) |
|
Text
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (471kB) |
|
Text
5. BAB II GAMBARAN UMUM KAJIAN PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 20 May 2023. Download (466kB) | Request a copy |
|
Text
6. BAB III ANALISIS DATA.pdf Restricted to Registered users only until 20 May 2023. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
7. BAB IV PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only until 20 May 2023. Download (320kB) | Request a copy |
|
Text
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (254kB) |
|
Text
9. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 20 May 2023. Download (586kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini berangkat dari asumsi dasar bahwa korban bencana kini menjadi korban media. Hal ini dikarenakan peneliti melihat peliputan bencana, khususnya di media televisi, sarat akan berita yang dramatik dan traumatik. Oleh karena itu, peneliti pun merumuskan masalah: Bagaimana praktik peliputan bencana di televisi Indonesia ditinjau dari perspektif jurnalisme bencana? Penelitian ini lantas dibatasi hanya pada peliputan letusan Gunung Sinabung (sejak 14 September 2013 hingga pertengahan tahun 2014) dan letusan Gunung Kelud (13 Februari 2014) di Metro TV. Untuk membedah permasalahan ini, peneliti mengaitkannya dengan perspektif jurnalisme bencana, ekonomi-politik media, serta etika dan regulasi jurnalistik yang berkaitan dengan peliputan bencana. Lewat pisau analisis wacana kritis Norman Fairclough, yang menekankan pada analisis teks dan dihubungkan dengan konteks tertentu, peneliti menemukan bahwa sebagian besar peliputan bencana tidak memenuhi prinsip jurnalisme bencana serta melanggar etika dan regulasi jurnalistik. Hal ini disebabkan oleh pengejaran rating, kepentingan politik pemilik media jelang Pemilu 2014, dan minimnya pelatihan peliputan bencana dari instansi pers terhadap jurnalis-jurnalisnya. Meski berdalih untuk menumbuhkan rasa iba dan humanisme, media televisi –khususnya Metro TV, justru gagal menjalankan fungsi edukasinya saat bencana terjadi. Bahkan, di saat pemerintah memarginalkan korban bencana letusan Gunung Sinabung yang notabene merupakan kelompok petani, Metro TV justru melanggengkan marginalisasi tersebut dengan terus mengeksploitasi kesedihan mereka.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis K 74/15 Mut p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | jurnalisme bencana, televisi, analisis wacana kritis, ekonomi politik media. | ||||||
Subjects: | K Law | ||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Ani Sistarina | ||||||
Date Deposited: | 27 Oct 2015 12:00 | ||||||
Last Modified: | 20 May 2020 02:06 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/17732 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |