Yeni Kurnia Puji Lestari, 070116560 (2006) UPAYA PEMERINTAH JUNTA MILITER MYANMAR DALAM MENGHADAPI TEKANAN INTERNASIONAL. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-lestariyen-1473-kkbkk-2-k.pdf Download (307kB) |
||
|
Text (FULLTEXT)
17769.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Kondisi politik serta pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang terjadi di Myanmar mulai mendapatkan respon dari masyarakat internasional melalui beragam tekanan internasional, terutama setelah pemerintah junta militer menolak hasil pemilihan umum yang telah dilaksanakan secara demokratis pada 27 Mei 1990 dan menangkap beberapa tokoh oposisi, salah satunya adalah Aung San Suu Kyii. Tekanan-tekanan tersebut tidak hanya berupa kecaman, tetapi juga berupa sanksi dan ancaman-ancaman politik dan ekonomi. Namun demikian, meski berbagai tekanan internasional berjatuhan, pemerintah junta militer Myanmar masih tetap dapat mempertahankan kekuasaannya hingga saat ini. Dari latar belakang tersebut, muncul pertanyaan bagaimana pemerintah junta militer Myanmar dapat bertahan di tengah tekanan-tekanan yang diterimanya. Untuk menjawab permasalahan tersebut, digunakan unit analisis kelompok individu dan dua unit eksplanasi yang berada pada peringkat negarabangsa dan sistem internasional. Sedang kerangka pemikiran yang digunakan dalam menjawab permasalahan, dibangun melalui teori kebijakan luar negeri dan proses perumusan kebijakan yang dipakai untuk menggambarkan bahwa birokrasi sangat berpengaruh dalam proses perumusannya kebijakan luar negeri; konsep pertahanan diri yang menjadi landasan utama kebijakan luar negeri yang dibuat; konsep strategi untuk menjelaskan sarana-sarana yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan politik; teori politik birokrasi yang menggambarkan power struggle dan upaya saling mengontrol antar anggota dalam suatu birokrasi demi mendapatkan pengaruh lebih besar dalam proses pengambilan keputusan; serta konsep aliansi yang mejelaskan aliansi sebagai salah satu alat pertahanan diri melalui mobilisasi kapabilitas. Dan latar belakang masalah dan kerangka analisis tersebut, argumen yang diajukan adalah bahwa pemerintah junta militer Myanmar dapat bertahan di tengah berbagai tekanan yang diterimanya dengan melakukan dua langkah, yaitu langkah internal, merupakan upaya menuju konsolidasi, serta langkah eksternal dengan menjalin keijasama dengan negara-negara lain. Berdasarkan kerangka pemikiran dan didukung dengan data dan fakta yang ditemukan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah junta militer Myanmar melakukan upaya konsolidasi kekuasaan dan juga menjalin kerjasama dengan beberapa negara membantu pemerintah junta militer Myanmar untuk bertahan meski mendapat beragam tekanan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis HI 38/06 Les u | ||||||
Uncontrolled Keywords: | POLITICS MILLITARY; WORLD POLITICS | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K4720-4780 National defense. Military law > K4725-4734 The military establishment. Armed forces | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Dewi Rekno Ulansari | ||||||
Date Deposited: | 19 Jul 2006 12:00 | ||||||
Last Modified: | 04 Jul 2017 18:57 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/17769 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |