Kartika Pemilia Lestari, 070016276
(2006)
KONFLIK DI DARFUR, SUDAN.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Skripsi ini berjudul "Konflik di Darfur, Sudan". Secara garis besar latar belakang permasalahan adalah pada Februari 2003 di Darfur, sebuah wilayah yang terletak di barat Sudan, yang merupakan negara Afrika terbesar terjadi sebuah bencana kemanusiaan. Bencana kemanusiaan tersebut dipicu oleh konflik etnis yang melibatkan kegiatan penyerangan terhadap fasilitas-fasilitas pemerintah oleh para pemberontak yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Sudan People 's Liberation Army (SPLA) dan Justice and Equality Movement (JEM). Kedua gerakan pemberontak ini menyatakan bahwa pemerintah Sudan menekan kelompok hitam Afrika demi keuntungan warga Arab. Isu etnis dan agama pun mencuat. Faktor internal serta eksternal banyak memegang peranan sebagai penyebab konflik di Darfur. Peneliti juga mencoba memprediksikan prospek penyelesaian perdamaian yang masih berjalan di Darfur, Sudan.
Oleh karena itu maka rumusan permasalahan yang peneliti ingin jawab adalah apa yang menjadi penyebab konflik di Darfur, Sudan. Level analisis difokuskan pada level analisis perilaku kelompok, negara bangsa serta sistem internasional. Variabel yang dijadikan unit eksplanasi untuk menjelaskan bagaimana konflik di Darfur bisa terjadi adalah kondisi sosial, politik, budaya serta ekonomi negara Sudan.
Dan data-data yang ada di lapangan, ditambah dengan latar belakang historis (historical background) Darfur, menunjukkan fakta bahwa semua hipotesis terbukti. Struktur social Sudan yang merupakan hasil politik segregasi membawa persoalan rumit untuk persatuan bangsa. Kebijakan pemerintah yang pro Utara dan kesenjangan ekonomi yang terjadi akibat penerapan system ekonomi pembangunan dan SAP membangkitkan gerakan pemberontakan dan Selatan. Konfigurasi kepentingan antar kelompok makin memperkeruh persoalan di Darfur, Sudan. Keterlibatan pihak asing dalam bentuk militer maupun dana serta Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet menjadi faktor eksternal penyebab konflik di Darfur, Sudan. Prospek penyelesaian perdamaian yang sekarang masih berlangsung tidak dimasukkan dalam hipotesis karena merupakan prediksi ke depan. Di prediksikan prospeknya suram sebab pihak pemberontak belum bersedia menandatangani Darfur Peace Agreement. Mereka meminta konsesi yang lebih besar daripada yang ditawarkan pemerintah.
Actions (login required)
|
View Item |