SILVIA DWI SUSANTI, 070116477 (2006) REPRESENTASI KELAS SOSIAL MASYARAKAT DALAM FILM (Studi Semiotik Representasi Kelas Sosial Masyarakat dalam Film Pretty Woman). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-susantisil-3064-kkbkk-2-k.pdf Download (318kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) 17777.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Pembagian individu-individu ke dalam kelas-kelas sosial ada dalam kenyataan hidup masyarakat. Pembagian tersebut dapat berdasarkan aspek ekonomi, keturunan, kekuasaan atau aspek yang lain. Pembagian masyarakat berdasarkan aspek-aspek tertentu tersebut menimbulkan kelas-kelas sosial dalam masyarakat. Kelas-kelas tersebut tidak hanya ada dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, namun juga telah menghiasi berbagai produk media massa, termasuk juga film. Sebagai representasi dari sebuah realitas, film membentuk dan "menghadirkan kembali" realitas berdasarkan kode-kode, konvensi-konvensi, dan ideologi dari kebudayaannya. Representasi dibuat sedemikian rupa agar terlihat "natural". konsep representasi selalu melibatkan "konstruksi terhadap realitas". Realitas yang telah dikonstruksi dapat memicu timbulnya stereotip terhadap suatu kelompok, begitu juga konstruksi terhadap kelas sosial telah menimbulkan stereotip terhadap suatu kelas yang cenderung merugikan kelas sosial tersebut. Oleh karena itu peneliti berusaha mengetahui bagaimana representasi kelas sosial masyarakat dalam film Pretty Woman. Film Pretty Woman merupakan salah satu film produksi Buena Vista/Touchstone tahun 1990. Film ini mengisahkan tentang dua orang yang memiliki latar belakang yang sangat berbeda, terutama latar belakang kelas sosial, tetapi hidup dalam satu kelas sosial. Konflik yang muncul akibat perbedaan kelas sosial antara kedua orang tersebut yang cukup menonjol, memunculkan ketertarikan peneliti terhadap film Pretty Woman ini meskipun film ini tergolong film lama. Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelas sosial dalam masyarakat, social construction of reality, film dan representasi realitas dalam masyarakat, dan semiotik dalam film. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dalam level deskriptif yang berusaha memberikan gambaran suatu fenomena yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Penelitian mengenai representasi kelas sosial masyarakat dalam film Pretty Woman ini menggunakan metode semiotik. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan kerangka analisis tiga level Fiske, yaitu analisis pada level realitas, level representasi dan level ideologi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa film Pretty Woman merepresentasikan masyarakat kelas puncak bawah (lower-upper class) dan masyarakat kelas bawah-bawah (lower-lower class). Representasi kelas sosial tersebut dapat dilihat pada pemilihan tempat tinggal, pemilikan terhadap kendaraan pribadi, pemanfaatan waktu luang, pemilihan tempat makan, kostum dan make-up yang dikenakan tokoh-tokoh dalam film, perilaku yang ditunjukkan oleh beberapa tokoh, dialog, serta kerja kamera yang dipakai. Relasi antar kelas yang timpang dalam film ini juga merepresentasikan kelas sosial yang ada. Edward, yang menempati kelas sosial puncak atas, menjadi pihak yang berkuasa dan mendominasi Vivian yang berada dalam kelas sosial bawah-bawah. Vivian ingin melawan dominasi Edward pada dirinya tetapi hal itu menjadi tidak berarti karena Edward memiliki sumber kekuasaan yang mengikat Vivian yaitu uang.

Actions (login required)

View Item