Putu Astari Dwi Utami, 070216786 (2007) PENGARUH LATIHAN LOMPAT TALI (SKIPPING ROPE) KONTINYU DAN LATIHAN LOMPAT TALI (SKIPPING ROPE) BERSELANG TERHADAP DAYA TAHAN OTOT PAHA DAN OTOT TUNGKAI PADA ATLET OLAHRAGA BULUTANGKIS : STUDI ANTROPOLOGI OLAHRAGA DI SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
10.pdf Download (197kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
17787.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di Indonesia. Masyarakat mulai usia muda hingga usia tua sangat menggemarinya. Tidak hanya untuk menjaga kesehatan, tetapi olahraga bulutangkis juga bisa menjadi sebuah karir. Mengharumkan nama bangsa Indonesia hingga ke tingkat dunia melalui bulutangkis bukanlah suatu hal yang tidak mungkin, asalkan ada ketekunan dalam menjalankannya. Prestasi olahraga didasari oleh empat faktor utama yaitu 1). Fisik, 2). Teknik, 3). Taktik/strategi, dan 4). Mental. Salah satu faktor yang terkait dengan fisik adalah daya tahan, karena dalam bermain bulutangkis tidak ada batasan waktu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh latihan Iompat tali (skipping rope) terhadap daya tahan otot paha dan otot tungkai pada atlet olahraga bulutangkis. Subyek penelitian ini terdiri dari 30 atlet bulutangkis yang dibagi dalam 3 kelompok yaitu: 1. Kelompok kontinyu yang mendapatkan program latihan lompat tali sebanyak 5 kali dalam 1 minggu, selama 6 minggu. 2. Kelompok berselang yang mendapatkan program latihan lompat tali sebanyak 3 kali dalam 1 minggu, selama 6 minggu. 3. Kelompok kontrol yang tidak mendapatkan program latihan sama sekali. Setelah 6 minggu menjalankan program latihan lompat tali, data yang diperoleh diproses secara statistik dengan menggunakan F test (analisis varians) yang dilanjutkan dengan t test, Anova. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : Latihan lompat tali dengan frekuensi 5 kali dalam 1 minggu menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap daya tahan otot paha dan otot tungkai (p>0,05). Latihan lompat tali dengan frekuensi 3 kali dalam 1 minggu menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap daya tahan otot paha dan otot tungkai (p>0,05) Ditinjau dari hasil perhitungan, latihan lompat tali dengan frekuensi 5 kali dalam 1 minggu membawa pengaruh yang lebih baik terhadap daya tahan otot paha dan otot tungkai jika dibandingkan dengan latihan lompat tali dengan frekuensi hanya 3 kali dalam 1 minggu. Latihan lompat tali mungkin akan memberikan hasil yang lebih bermakna jika dalam penerapannya disertakan pula latihan dengan menggunakan barbel sebagai beban.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK -2 Fis Ant 05/07 Uta p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | ATHLETIC INJURIES; SPORTS | ||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA638 Immunity and immunization in relation to public health R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA773-788 Personal health and hygiene |
||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Dewi Rekno Ulansari | ||||||
Date Deposited: | 11 May 2007 12:00 | ||||||
Last Modified: | 04 Jul 2017 20:22 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/17787 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |