Retnachrista R. Soeprijadi, 070316941 (2007) PERAN MEDIA MASSA INTERNASIONAL DALAM PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT KASUS : PEMILU 2006. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRAK) 18.pdf Download (223kB)
Preview	Text (FULLTEXT) 17796.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini mengaitkan kausalitas antara media massa internasional dengan perubahan kebijakan luar negeri AS pascakekalahan Partai. Republik dalam Pemilu Senat dan House of Representatives tahun 2006. Permasalahan dalam penelitian eksplanatif dengan analisis kualitiatif ini adalah bagaimana peran media intenasional selama invasi AS di Irak sehingga dapat memenangkan Partai Demokrat dalam Pemilu legislatif, dan bagaimana hasil Pemilu tersebut mengubah kebijakan luar negeri AS, terutama dalam masalah Irak dan penanganan terorisme. Permasalahan itu kemudian diteliti dengan sebuah desain penelitian yang memadukan peringkat analisis Negara Bangsa sebagai unit analisisnya dan Peringkat Analisis kelompok individu atau organisasi sebagai unit eksplanasi. Variabel Dependen (unit analisis) dalam penelitian ini adalah Kebijakan Luar Negeri AS selama melakukan invasi di Irak pasca pemilu legislatif 2006, sementara variabel independennya adalah perilaku kelompok media AS dalam upaya mempengaruhi perubahan alur kebijakan yang dinilai tidak tepat tersebut. Sementara landasan teori yang digunakan adalah Media dalam Pembentukan Opini Publik, Media sebagai Pembentuk Sikap dan Perilaku Publik, Teori Pengaruh Kebijakan, serta Teori Perubahan Kebijakan Luar Negeri, sehingga ditemukan hipotesis yang pada prinsipnya memuat hubungan kausal antara peran media dengan perubahan kebijakan luar negeri AS setelah Pemilu 2006. Melalui analisis terhadap sebaran data dan fakta sejak Bush mulai kehilangan dukungan domestik atas kebijakannya menetap di Irak (sekitar pertengahan tahun 2005), hingga penelitian ini berakhir pada 15 Juni 2007, ditemukan bukti-bukti bahwa pemberitaan media internasional selama invasi AS di Irak semakin membuat kebijakan tersebut tidak populer, dan mendorong rakyat untuk menuntut perubahan kebijakan. Tuntutan perubahan kebijakan tersebut mereka salurkan dengan cara memilih calon-calon dari Demokrat yang agenda utamanya menarik pasukan AS dari Irak dan memperbaiki arah kebijakan penanganan terorisme. Ketika akhirnya Demokrat benar-benar memenangkan posisi di dua badan legislatif AS (Senat dan DPR), mereka berupaya mengubah arah kebijakan luar negeri dengan cara meloloskan berbagai Rancangan Undang-Undang yang memuat jadwal penarikan pasukan, serta membuka forum dialog dengan dua negara yang dianggap musuh oleh Bush, yaitu Iran dan Syria. Dengan demikian, penelitian yang menggunakan studi kepustakaan sebagai teknik pengumpulan datanya ini berhasil membuktikan hipotesis yang diajukan oleh peneliti.

Actions (login required)

View Item