Novie Maria Setiawati, 070216617
(2007)
FAKTOR-FAKTOR PENOLAKAN MASYARAKAT PERANCIS TERHADAP KONSTITUSI UNI EROPA.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Perancis adalah salah satu the founding father Uni Eropa. Perancis juga menjadi negara sentral dari tiap proyek Uni Eropa yang ada, dari pasar bersama hingga Euro, termasuk upaya penyusunan draf konstitusi yang dipimpin oleh mantan Presiden Perancis Valery Giscard d'Estaing. Semua partai politik utama di Perancis, seperti Partai UMP, UDF dan Partai Sosialis, mendukung Konstitusi Eropa. Terkait dengan posisi Perancis tersebut, penolakan masyarakat Perancis terhadap konstitusi Uni Eropa melalui referendum tanggal 29 Mei 2005 yang lalu tentu menimbulkan pernyataan besar, karena Perancis merupakan negara yang memiliki komitmen yang kuat terhadap peningkatan integrasi Uni Eropa.
Berdasarkan hal tersebut, muncul pertanyaan penelitian yang sangat menarik untuk diteliti lebih jauh yaitu faktor-faktor apa yang menyebabkan masyarakat Perancis menolak Konstitusi Uni Eropa. Pertanyaan penelitian ini menempatkan masyarakat Perancis sebagai aktor yang memiliki otonomi untuk menentukan nasib sendiri sebagai unit analisis dan Uni Eropa sebagai organisasi regional yang ingin menjadi sub-sistem di tingkat global sebagai unit eksplanasi. Penelitian ini menggunakan public choice theory, konsep nasionalisme dan konsep kedaulatan sebagai kerangka pemikiran. Dari kerangka pemikiran tersebut dihasilkan argumen penggambaran yaitu bahwa penolakan masyarakat Perancis terhadap konstitusi Uni Eropa disebabkan sebagian masyarakat Perancis melihatnya sebagai ancaman terhadap nasionalisme dan pengkikisan kedaulatan bangsa juga mengancam stabilitas perekonomian dalam negeri yang berdampak pada pengurangan kesejahteraan masyarakat Perancis.
Berdasarkan hasil penelitian dari peristiwa-peristiwa serta perkembangan terakhir yang terjadi di Uni Eropa dan konstitusi Uni Eropa, menunjukkan bahwa penolakan masyarakat Perancis tersebut memang dikarenakan kondisi ekonomi dalam negeri bermasalah dengan tingkat pengangguran tinggi dan adanya beberapa pasal dalam teks konstitusi mengancam nasionalisme dan kedaulatan bangsa. Ditambah beberapa faktor eksternal yakni keanggotaan Turki dalam Uni Eropa.
Actions (login required)
|
View Item |