Ratih Radiyanthi, 070317064 (2007) AYAM ABU-ABU : STUDI ETNOGRAFI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI DALAM PEER GROUP, DI BANDUNG JAWA BARAT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2008-radiyanthi-6949-fisant-k.pdf Download (341kB)
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengenai fenomena sosial ayam abu-abu di kota kembang Bandung dan segala aspek sosial budaya yang melatarbelakanginya. Ayam abu-abu adalah sebutan bagi siswi SMU yang merangkap status, selain menjadi siswi SMU yang masih aktif juga menjadi pelacur belia yang melayani para langganannya. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: mengapa siswi SMU memenuhi kebutuhan aktualisasi dirinya dalam peer group dengan menjadi pekerja seks?. Metode yang digunakan untuk menganalisis fenomena ayam abu-abu ini adalah menggunakan metode kualitatif dan rapid ethnography. Metode ini digunakan tidak lepas dari latar belakang sosio-kultural peneliti yang sama dengan informan penelitian dan telah melakukan hubungan baik sebelum penelitian ini berlangsung. Dalam metode pengumpulan informasinya peneliti menggunakan metode observasi partisipan, wawancara serta progresif kontekstual. Dalam metode progresif kontekstual informan yang kurang memiliki informasi yang lengkap dan akurat tidak dimasukkan sebagai informasi sebab dianggap kurang memberikan informasi lengkap dari tema penelitian. Setelah data dari lapangan dirasa cukup, peneliti memilah-milah data yang dirasa penting untuk dijadikan landasan bagi analisa penelitian lalu pengelompokkannya ke dalam golongan-golongan yang relevan dengan tujuan penelitian dan terkahir menganalisanya dengan menggunakan metode analisis historis kausal. Metode historis kausal ini bertujuan untuk merumuskan hubungan sebab akibat antara variabel satu dengan variabel yang lain. Peneliti menganalisa latar-belakang ayam abu-abu menjadi pelacur karena kurangnya kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan integratif yang menjadi dasar bagi eksistensinya sebagai siswi SMU. Kurangnya kebutuhan siswi SMU ini masih didorong lagi dari peer groupnya yang terlebih dulu menjadi ayam abu-abu, serta peranan lingkungan oarang-tua maupun masyarakat yang sudah lebih sekuler di kota besar seperti Bandung, daripada di kota kecil atau pedesaan. Ayam abu-abu adalah dorongan pemenuhan kebutuhan yang dilakukan siswi SMU karena kurangnya kebutuhan dan lemahnya kontrol sosial lingkungan. Ayam-abu-abu tidak selalu berorientasi ekonomi, namun juga bersedia melakukannya dengan orang lain yang dirasa baik dan mampu untuk memenuhi kebutuhannya akan kasih sayang dan perhatian yang dirasanya kurang diberikan oleh lingkungan sekitarnya.

Actions (login required)

View Item