Dewie Novieana, 070317042 (2008) TATA RIAS PENGANTIN PEGON (Studi Deskriptif Hasil Akulturasi Budaya di Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) 33.pdf Download (153kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2008-novieanade-6952-fisant-t.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Perkawinan sebagai bagian dari salah satu siklus kehidupan manusia memiliki makna tersendiri bagi yang menyelenggarakannya. Seseorang tidak segan-segan mengeluarkan banyak biaya untuk menyelenggarakan suatu pesta perkawinan. Di Indonesia terdapat bermacam-macam upacara adat dalam perkawinan. Misalnya upacara adat pengantin gaya Surakarta, Yogyakarta, Sunda, Madura, Bali, dan sebagainya. Penelitian yang dilakukan ini berjudul Tata Rias Pengantin Pegon. Pengantin Pegon merupakan upacara adat perkawinan yang ada di Surabaya. Dalam upacara adat pengantin Pegon terdapat percampuran budaya dari Jawa, Arab, Cina, dan Belanda. Meskipun terdapat percampuran budaya, namun unsur budaya aslinya masih nampak. Hal ini dapat dilihat dari prosesi temu pengantin yang disebut dengan loro pangkon. Pengantin Pegon sebagai salah satu wujud budaya memiliki simbol-simbol yang memiliki makna tersendiri. Pada penulisan skripsi ini selain menjelaskan bentuk-bentuk akulturasi yang terjadi dalam upacara adat pengantin Pegon, juga mendeskripsikan dan menjelaskan tentang tahapan-tahapan yang ada dalam upacara adat pengantin Pegon beserta makna simbolik yang terdapat di dalamnya. Untuk memahami fenomena yang terjadi pada pengantin Pegon, penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Sesuai dengan judul yang telah dibuat, maka lokasi penelitian adalah di Surabaya. Dalam pelaksanaannya, penelitian dilakukan pada suatu organisasi perias pengantin di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional, yaitu Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati kota Surabaya.

Actions (login required)

View Item