SUHARTININGTYAS, 071012077 (2014) PROSPEK HUBUNGAN DIPLOMATIK INDONESIA � ISRAEL PASCA HUBUNGAN BISNIS DAN DAGANG TERJALIN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2014-suhartinin-34179-8.abstr-k.pdf Download (546kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Hubungan Indonesia dengan Israel diwarnai dengan sejarah panjang tentang pro dan kontra peresmian hubungan diplomatik di antaranya. Bahwa keputusan Indonesia untuk meniadakan hubungan diplomatik dengan Israel adalah berdasarkan prinsip Indonesia yang menilai tindakan Israel merupakan satu bentuk penindasan terhadap bangsa lain atas pendudukannya di Palestina. Sikap pro dan kontra banyak elemen dari dalam negeri turut dipertimbangkan sebagai alasan kebijakan Indonesia menutup diri. Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid Indonesia telah berhasil membuka hubungan pada taraf perekonomian dengan Israel. Namun, hingga saat ini Pemerintah Indonesia tetap tidak menghendaki hubungan diplomatik diresmikan. Sesungguhnya, mengapa pembukaan hubungan diplomatik ini dianggap sangat tabu? Mengingat Indonesia telah menjalin hubungan dagang dengan Israel. Pemikiran kontradiktif terbersit kemudian terkait dugaan Indonesia yang tidak mampu memegang teguh prinsip kebangsaan. Sederhananya, apabila berkenan maka, sebaiknya pintu diplomatik dibuka lebar-lebar. Apabila tidak berkenan maka, seharusnya tidak ada hubungan dalam bentuk apapun.

Actions (login required)

View Item