Ais Musfiro Kusseka Damayanti, 071117015 (2014) JENGGES (Studi Deskriptif Praktik Dukun Santet di Desa Pojok Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2015-damayantia-ABSTRAK.pdf Download (136kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2015-damayantia-FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Jengges adalah salah satu istilah lokal yang digunakan oleh masyarakat desa di Jawa Timur dalam menyebut santet. Salah satu desa yang menggunakan istilah jengges adalah Desa Pojok, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung. Jengges digunakan untuk melukai, menyakiti dan membunuh orang-orang yang dikehendaki. Jengges dilakukan dengan sebuah ritual terhadap danyang, dengan memberikan sesajen dan membaca mantra yang diselipi sebuah maksud keinginan untuk melukai, menyakiti dan membunuh si calon korban. Penelitian mengenai jengges ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data dengan wawancara dan observasi hingga didapatkan data yang dapat menjelaskan mengenai macam-macam jengges dan bagaimana jengges tetap bertahan di kehidupan masyarakat desa di tengah pesatnya perkembangan moderenisasi. Macam-macam jengges yang ada diantaranya yaitu Pering sedapur, Bendung Segoro dan Turangga Pecuk. Jengges digunakan sebagai identitas masyarakat untuk mendapatkan sebuah kekuasaan dan melindungi diri, hingga akhirnya jengges berubah menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat desa. Masyarakat desa memanfaatkan kemampuan jengges yang mereka miliki untuk melakukan praktik perdukunan demi terpenuhinya kebutuhan hidup sehari-hari. Kondisi geografis desa, sedikitnya hasil alam yang bisa dimanfaatkan, rendahnya pendidikan menjadi beberapa faktor yang menyebabkan praktik perdukunan ini bertahan hingga saat ini. Penghasilan yang didapatkan dari praktik perdukunan ini mempunyai hasil tinggi yang mampu merubah keadaan masyarakat, mencapai harga satu buah sepeda motor.

Actions (login required)

View Item