DIMAS PRASETIO, 070016273 (2008) MAKNA PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TIMUR 2008 DI KALANGAN AKTIVIS MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-prasetiodi-9388-fisp32-k.pdf Download (356kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-prasetiodi-9092-fisp32-8.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pemilihan Jawa Timur kali ini berbeda dengan pemilihan gubemur pada tahun-tahun sebelumnya. jika pada tahun 2003 pemilihan gubernur dilakukan oleh anggota dewan perwakilan rakyat daerah tingkat propinsi, pada tahun 2008 pemilihan gubemur dilakukan dengan sistem pemilihan secara langsung oleh masyarakat Jawa Timur. Berbagai elemen masyarakat turut menyambut momen penggantian pemimpin Jawa Timur ini. Elemen masyarakat yang bersiap-siap menyambut momen penting bukan saja dari tim sukses atau kubu masing-masing pasangan calon gubemur dan wakilnya, tetapi seluruh masyarakat sudah mulai memilah-milah siapa calon pemimpin yang pantas diberi amanah untuk memimpin Jawa Timur hingga lima tahun mendatang. Salah satu elemen yang turut memberi perhatian penuh dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur ini adalah kelompok intelektual yang kita sebut sebagai mahasiswa. Hingga saat ini mahasiswa telah memberi penyikapan terhadap pemilihan gubemur ini dengan aksinya masing-masing. Penelitian ini mencoba untuk memberikan gambaran mengenai pemaknaan yang diberikan oleh para aktifis mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga yang menjadi ketua dan pengurus organisasi kemahasiswaan. Selain itu di dalam penelitian ini juga akan dijelaskan bagaimana para informan itu menyikapi pemilihan gubemur ini, apakah mereka akan mengambil sikap tidak ikut dalam pemilihan, pilihannya mengarah pada satu pasangan calon, atau melihat dulu visi dan misi dari masing-masing pasangan calon sebelum menentukan pilihan. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh para informan, pada umumnya mereka tidak mengarahkan kepada salah satu pasangan calon. Mereka juga tidak akan memobilisasi para anggota organisasi yang lain untuk tidak memilih atau golput. Tetapi sebagai mahasiswa mereka tetap menjaga independensi dalam menilai para calon gubemur atau dengan kata lain tetap menganjurkan ikut memilih tetapi harus memperhatikan visi dan misi dari masing-masing pasangan talon gubemur.

Actions (login required)

View Item