IDHI OKTA AYURIANA, 070316929 (2008) STRATEGI MANAJEMEN KONFILIK REMAJA PUTRI DI SURABAYA TIERHADAP LARANGAN BERPACARAN OLEH ORANG TUA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-ayurianaid-9333-fisk32-k.pdf Download (347kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-ayurianaid-9169-fisk32-8.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berangkat dari latar belakang adanya konflik yang terjadi antara remaja dengan orangtua karena adanya larangan berpacaran dari orangtua. Ketika konflik tersebut ter adi remaja dihadapkan pada pilihan-pilihan strategi manajemen konflik yang diambil untuk menyelesaikan konflik tersebut. Fenomena tersebut kemudian dirumuskan sebagai masalah penelitian yaitu strategi menejemen konflik yang dilakukan remaja putri ketika orangtua melarang mereka berpacaran. Sebagai pengaya interpretasi peneliti menggunakan tinjauan pustaka yang terkait dengan remaja, konflik, dan strategi manajemen konflik untuk mengetahui strategi yang digunakan. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Sasaran penelitian ini adalah remaja putri usia usia 13-17 tahun di Surabaya. Sedangkan untuk menganalisis strategi manajemen konflik peneliti mengubah transkrip yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam kedalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi manajemen konflik yang dilakukan remaja putri adalah facilitating verbal expression, dimana remaja berusaha menunjukkan sisi positif hubungannya. Strategi avoidance dilakukan oleh remaja dengan Cara menyembunyikan hubungan pacaran mereka (backstreet). Remaja juga melakukan talk dengan orangtua agar konflik dapat berakhir. Strategi emphaty yaitu dengan berusaha merasakan apa yang drasakan orangtua juga dilakukan oleh remaja. Kemudian, remaja juga melakukan argumentativeness dan fighting actively, yaitu dengan adu argumen secara langsung dengan orangtua mereka. Strategi negosiasi juga dilakukan remaja, yaitu membuat kesepakatan dengan orang tuanya. Selain itu, peneliti juga menemukan strategi non verbal yang dilakukan remaja dengan Cara memberikan pembuktian secara langsung melalui tindakan bahwa apa yang dikatakan orang tuanya tidak benar.

Actions (login required)

View Item