PARODI POLITIK NEWSDOTCOM SEBAGAI EKSPRESI KEBEBASAN TERHADAP KEKUASAAN (Analisis Isi Tema kritik Sosial Parodi Politik Newsdotcom periode Maret-Juli 2007)

GELAR PRATAMA, 070316957 (2008) PARODI POLITIK NEWSDOTCOM SEBAGAI EKSPRESI KEBEBASAN TERHADAP KEKUASAAN (Analisis Isi Tema kritik Sosial Parodi Politik Newsdotcom periode Maret-Juli 2007). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2008-pratamagel-9317-fisp07-k.pdf

Download (349kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-pratamagel-9452-fisp07-8.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Dalam berdemokrasi, kritik sosial merupakan bagian penting sebagai sebuah ekspresi kebebasan (freedom of expression) terhadap kekuasaan yang ada. Pada umumnya, kritikan kepada kekuasaan atau pemerintah dilakukan melalui mekanisme DPR, demonstarsi atau opini tertulis. Namun ada hal unik yang dihadirkan Metro TV setiap minggunya, yaitu acara berformat lawakan atau parodi yang bergenre parodi politik. Untuk itu, peneliti tertarik perihal kritik sosial yang dilakukan oleh acara parodi politik Newsdotcom (NDC) di Metro TV. Kritikan yang substansinya untuk memberikan pendidikan politik sekaligus informasi politik terhadap masyarakat ini terlebih ditujukan kepada pemerintah sebagai pemegang kekuasaan, pun sebagai bentuk ekspresi kebebasan yang lazim dalam berdemokrasi. Penelitian ini terutama akan melakukan analisis (dalam hal ini analisis isi) terhadap bentuk atau tema-tema yang mengandung kritik sosial tentu saja dengan fokus isu politik yang terdapat dalam setiap episodenya. Dari tema kritik sosial yang digagaskan Newsdotcom, didapatkan tema tentang isu politik, menjadi yang dominan dalam acara ini, selain tema isu masyarakat yang lain. Isu politik berkaitan dengan genre acara ini yaitu parodi politik. Tentunya politik berkaitan erat dengan kekuasaan, dan kekuasaan identik dengan pemerintah. Kritik Newsdotcom terhadap lembaga pemerintah lebih dominan dibanding isu politik di luar pemerintahan. Lebih dominan lagi kritikan yang ditujukan kepada lembaga Eksekutif (presiden, wakil dan segenap jajarannya) di banding legislatif, yudikatif dan isu politik non pemerintah. Jadi, sasaran kritik sebenarnya lebih difokuskan kepada isu politik yang melibatkan pemerintahan eksekutif Di era kebebasan berekspresi sekarang ini, kekuasaan yang dikritik harus mampu menaikkan kinerjanya, bukannya malah membelenggu kebebasan berekspresi itu sendiri, dengan macam-macam ancaman dan hal yang manghalangi kebebasan berekspresi itu sendiri (dengan catatan kebebasan yang bertanggung jawab).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK Fis P 07/08 Pra p
Uncontrolled Keywords: MASS MEDIA AND PUBLIC OPINION
Subjects: H Social Sciences > HS Societies secret benevolent etc > HS1-3371 Societies: secret, benevolent, etc. > HS1501-2460.7 Other societies. By classes > HS2301-2460.7 Political and "patriotic" societies
P Language and Literature > P Philology. Linguistics > P87-96 Communication. Mass media
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Creators:
CreatorsNIM
GELAR PRATAMA, 070316957UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorHaryadi, Drs., MsiUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dewi Rekno Ulansari
Date Deposited: 27 Apr 2009 12:00
Last Modified: 15 Jun 2017 22:40
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/18024
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item