AJENG WIRA WATI, 070316994 (2008) DINAMIKA KEHIDUPAN KELUARGA PEDAGANG KAKI LIMA DI LOKASI PARIWISATA (Studi Deskriptif Tentang Mata Rantai Usaha dan Mekanisme Survival Keluarga Pedagang Kaki Lima Binaan di Lokasi Wisata Taman Hiburan Pantai Kenjeran Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2008-watiajengw-9793-fiss19-k.pdf Download (373kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-watiajengw-9520-fiss19-8.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi oleh PKL di lokasi wisata ialah mereka hanya dapat mengandalkan penghasilan dari dua hari dalam sepekan dan menggantungkan pendapatan dari para wisatawan yang berkunjung sementara, hal tersebut juga dirasakan oleh PKL binaan di THP Kenjeran Surabaya. Kondisi ketidakpastian penghasilan merupakan resiko besar yang diambil oleh PKL di lokasi wisata. Penelitian ini memfokuskan pada tiga permasalahan, yaitu (1) Bagaimana karakteristik profil sosial-ekonomi pedagang kaki lima binaan yang berjualan di lokasi pariwisata THP Kenjeran Surabaya? (2) Bagaimana mata rantai usaha pedagang kaki lima binaan di THP Kenjeran Surabaya? (3) Bagaimana mekanisme survival pedagang kaki lima binaan yang berjualan di tempat pariwisata THP Kenjeran Surabaya? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantatif dengan metode survey dan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan dua cara, yang pertama dengan cluster sampling berdasarkan produk khas THP Kenjeran yang diperdagangkan. Selanjutnya diambil 53 responder sebagai sampel dari populasi sebanyak 107 PKL binaan di lokasi THP Kenjeran. Kemudian setelah didapat proposinya dilanjutkan dengan menggunakan simpel random sampling. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori kemiskinan tentang mekanisme survival dan teori tata niaga. Berdasarkan temuan data di lapangan, dapat disimpulkan bahwa PKL binaan di THP Kenjeran merupakan pekerja di sektor ekonomi subsistem, pola mekanisme survival yang dikembangkan yaitu pertama, pedagang melakukan usaha mandiri. Kedua, pedagang meminta bantuan kepada jaringan sosial nya dan terakhir pedagang bersedia menjual barang dagangannya dengan keuntungan yang lebih rendah juga memaksimalkan jam dan hari kerja. Mata rantai yang dilakukan mengikuti sifat produk. Kondisi sosial ekonomi PKL binaan THP Kenjeran dapat dikatakan mengalami stagnasi karena cara berdagang yang masih tradisional.

Actions (login required)

View Item