AKSANUL INAM, 070116569 (2006) Ekspresi Keberagamaan Buruh Migran di Perkotaan : Studi kasus kelompok pengajian buruh di TPQ Al-Hidayah, desa Tambak Rejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2006-inamaksanu-1427-fiss08-k.pdf Download (321kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-inamaksanu-1427-fiss0-6.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bermula dari pemikiran peneliti mengenai bentuk perilaku manusia dalam suatu dunia yang ditempatinya. Pertanyaan yang muncul di benak peneliti pada saat itu ialah mengapa manusia berperilaku hingga seperti yang tampak sekarang ini. Inti dari pertanyaan yang ingin diketahui oleh peneliti adalah latar belakang apakah yang melandasi seseorang untuk melakukan hal tersebut. Dari pemikiran itulah, yang dijadikan fokus penelitian ini adalah pengalaman keagamaan yang dialami oleh manusia, dan salah satu ekspresi pengalaman keagamaan tercermin dalam kegiatan pengajian. Sasaran penelitian ini adalah kehidupan kaum urban yang tinggal di kota, dimana kaum urban yang tinggal di kota tersebut sekaligus berprofesi sebagai buruh. Peneliti mengangkat tema ini sebagai tugas akhirnya karena dari sekian banyak penelitian yang mengangkat tema tentang buruh, ternyata jarang sekali penelitian yang mencoba menyelami perilaku kehidupan kaum buruh, dalam kerangka pemikiran mengapa buruh tersebut melakukan hal tersebut. Kaum buruh yang diteliti juga merupakan kaum urban di kota. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana konstruksi pikiran para kaum buruh tersebut atas dirinya, dan bagaimana untuk selanjutnya diimplementasikannya ke dalam dunianya. Pengalaman dan kenyataan masa lalu menjadi hal utama yang mendasari perilaku kaum buruh di daerah baru. Pengalaman dan kenyataan masa lalu ini bertransformasi menjadi suatu bentuk pengetahuan di dalam kehidupannya dan kesadarannya sebagai akibat dari sosialisasi yang dilakukan oleh orang-orang yang berpengaruh, misalnya orang tua dan kyai. Selanjutnya, pengetahuan ini pulalah yang menjadi suatu landasan baginya untuk berekspresi. Namun, curahan ekspresi tersebut tidak dapat berlangsung cepat, diperlukan hal-hal yang membantunya untuk melakukan hal tersebut. Salah satunya adalah peran dari orang lain. Setelah berhasil berekspresi, individu seolah-olah dipaksa oleh logika keberadaan hasil ekspresinya tersebut. Dengan kata lain, hasil dari ekspresinya tersebut telah bertransformasi menjadi suatu bentuk yang berada di luar dirinya dan kemudian memaksakan kehadirannya dalam kehidupan seseorang. Karena penelitian merupakan penelitian mengenai makna, maka tipe penelitian yang dipilih adalah penelitian deskriptif dengan lebih menekankan analisa data secara kualitatif. Lokasi penelitian ini diselenggarakan di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Hasil penelitian ini dapat digambarkan, yaitu pertama, perilaku individu selalu mempunyai arah dan tujuan yang intensional dengan perilakunya di masa lalu. Artinya adalah bahwa segala sesuatu yang telah diterimanya di masa lalu sebagai hasil sosialisasi yang dilakukan oleh orang-orang yang berpengaruh cenderung dimunculkan kembali dalam kehidupannya masa kini. Kedua, pada masa dimana individu menjadi anggota kelompok pengajian, di dalam diri individu terbentuk suatu identitas yang kuat dalam dirinya sendiri. Identitas ini didapatkan dari tipifikasi-tipifikasi yang dilakukan oleh individu mengenai dirinya. Ketiga, keikutsertaan individu dalam kegiatan pengajian telah membangun suatu realitas yang sui generis bagi kegiatan tersebut.

Actions (login required)

View Item