NUR ANIK SUKARSAN, 079815810 (2005) KOMUNITAS TEATER BERDAYA :Studi Sosiologi tentang Teater Berdaya di Lokasi Bangunsari Surabaya. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2006-sukarsannu-1489-fiss24-k.pdf Download (309kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-sukarsannu-1489-fiss24-6.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Seni pertunjukan sudah dikenal sejak dulu, dikenal dengan teater tradisional atau teater rakyat, salah satu contohnya adalah ludruk. Fungsi teater bermacam-macam, yang paling umum adalah teater sebagai alat yang memungkinkan seseorang dapat bertindak dengan penuh kekuasaan bagi orang yang menyeleweng, sebagai alat untuk mengeluarkan protes terhadap ketidakadilan, sebagai media melarikan diri dari kehidupan untuk sementara. Bukan hanya pekerja seni saja yang tertarik pada teater tapi banyak organisasi bukan bergerak dibidang kesenian. Pekerja seks komersial komersial termasuk dari salah satu kelompok masyarakat yang tidak ada bersinggungan dengan teater. Fenomena teater yang dibentuk oleh pekerja seks komersial komersial merupakan hal yang menarik bagi penulis. Mengingat pekerja seks komersial adalah salah satu kelompok masyarakat yang terkena stigma. Penulis menemukan beberapa permasalahan, yang menurut hemat penulis adalah menarik untuk diangkat menjadi permasalahan penelitian, yaitu: Apa yang melatar-belakangi pembentukan komunitas Teater Berdaya? Bagaimana peran pekerja seks komersial komersial dalam Teater Berdaya? Apakah target pementasan Teater Berdaya? Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan analisis kualitatif. Informan diperoleh secara purposive (ditetapkan) berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, serta bersedia untuk diwawancarai. Teknik wawancara menggunakan wawancara tak berstruktur dan indepth interview untuk menggali informasi secara mendalam. Temuan penelitian menunjukkan bahwa hampir semua informan mempunyai perbedaan latar belakang keterlibatan dalam Teater Berdaya. Mengenai latar belakang pembentukan Teater Berdaya dapat ditarik garis besar bahwa teater terbentuk sebagai media perjuangan aspirasi pekerja seks komersial komersial dan sebagai sarana pengekspresian diri. Sedikit dari informan yang berperan dalam keorganisasian Teater Berdaya karena struktur organisasi yang minimalis. Sedang untuk peran dalam pemetasan teater, informan menilai semua pekerja seks komersial komersial terlibat, baik itu di depan panggung atau di belakang panggung. Mengenai pendanaan pementasan informan tidak tahu dengan jelas meskipun selalu ada transparasi dari Hotline Surabaya selaku pendamping Teater Berdaya. Target dalam setiap pementasan selalu berbeda tergantung dari tema dan pesan yang ingin disampaikan. Teater Berdaya menggunakan ludrukan merupakan bentuk yang tepat mengingat siapa yang menjadi penonton Teater Berdaya karena pesan menjadi lebih mudah diserap oleh penonton.

Actions (login required)

View Item