DEWI SUCI PRAMESWARI, 070216643 (2007) PARODI KRITIK POLITIK TERHADAP NEGARA ANALISIS SEMIOTIK PARODI KRITIK POLITIK TERHADAP NEGARA DALAM TAYANGAN TELEVISI REPUBLIK BBM. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2007-prameswari-4563-fisk13-k.pdf Download (246kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-prameswari-4563-fisk13-7.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kebebasan pers setelah adanya reformasi memberi kebebasan bagi kreator seni di media. Mereka berlomba-lomba untuk mengembangkan kreativitas ke ranah¬-ranah yang sebelumnya merupakan isu sensitif, yaitu politik. Politik ke dalam media hiburan muncul sebagai tayangan baru yang sebelumnya diharamkan, yaitu parodi dalam Republik BBM. Tayangan 2,5 jam dan telah habis masa tayang setelah 26 episode bergulir. Republik BBM menjadi salah satu tayangan televisi pioneer yang memarodikan politik. Selain itu Republik ini juga mendapatkan perhatian yang cukup baik mengingat ia mendapatkan rating yang tinggi. Republik BBM mampu menjaring penonton dengan menjamurnya mailing list yang membahas Republik BBM. Peneliti menganggap keseriusan seiring dengan terbukanya ruang kritik bahasa parodi menarik untuk diteliti melalui penelitian ilmiah. Peneliti kemudian memutuskan untuk berusaha mencari tahu parodi dalam tayangan Republik BBM dikonstruksikan sebagai kritik politik terhadap negara. Melalui analisis Semiotika, penelitian ini menganalisis penampakan dalam level-level pada teks-teks Republik BBM dalam mengkonstruksi parodi politik yang cerdas. Hasil penelitian ini adalah bahasa parodi dikonstruksi dengan pemutarbalikkan bahasa, pengimitasian bentuk tokoh yang diupayakan semirip mungkin dengan tokoh eksekutif Republik Indonesia. Republik BBM menggambarkan tokoh presiden dan wakil presiden yang santai, demokratis, lucu, sekaligus menganggap bahwa rakyat adalah teman sejajar. perubahan makna menjadi sebuah makna sehari-hari menjadi lucu dan satir adalah sebuah bentuk hiburan sekaligus kritik terhadap kehidupan realitas. Bahasa parodi juga muncul di link-link lagu yang mengimitasi lagu-lagu populer yang dirubah sedemikian rupa menjadi lagu yang memiliki unsur kritik. Republik BBM yang merupakan republik fiktif tidak hanya mengolok-olok negara 'tetangganya' tetapi juga dirinya sendiri. Ia merupakan republik imajinatif yang beranjak dari sebuah wilayah faktual dan memunculkan konsekuensi dalam era demokratisasi dan reformasi sebagai strategi audio visual penyampaian komunikasi politik yang 'menyenangkan' sekaligus 'menghibur'.

Actions (login required)

View Item