TARI BEDHAYA KETAWANG : KAJIAN MAKNA SIMBOLIK GAYA BUSANA DAN TATA RIAS TARIAN SAKRAL KERATON KASUNANAN SURAKARTA HADININGRAT

DWIRATNA BUDI SULISTYAWATI, 070417384 (2008) TARI BEDHAYA KETAWANG : KAJIAN MAKNA SIMBOLIK GAYA BUSANA DAN TATA RIAS TARIAN SAKRAL KERATON KASUNANAN SURAKARTA HADININGRAT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2008-sulistyawa-9156-fisant-k.pdf

Download (357kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-sulistyawa-9014-fisant-8.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Tari Bedhaya Ketawang adalah salah satu tarian sakral yang hidup di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Seni tari ini hanya dipagelarkan setahun sekali yaitu pada upacara penobatan raja (Tinggalan Jumenengan Dalem) atau ulang tahun kenaikan tahta raja (Jumenengan). Tarian ini dibawakan oleh sembilan penari perempuan di mana semuanya masih dalam keadaan perawan (belum menikah). Waktu dan tempat pementasan tarian, baik saat latihan, kirab(gladi bersih), pagelarannya tidak dilakukan secara sembarangan. Hal ini dikarenakan telah menjadi adat kebiasaan serta kepercayaan warga Keraton itu sendiri. Layaknya penari jawa, baik pada waktu latihan, kirab, pagelaran kesembilan penari Bedhaya Ketawang menggunakan busana dan tata rias adat Jawa, akan tetapi penggunaan busana dan tata rias pada saat ketiga waktu tersebut berbeda. Hanya saja yang sering mendapat perhatian adalah pada waktu pagelaran, Selain karena adanya acara yang berkaitan dengan tahta raja, juga kesembilan penari menggunakan busana dan riasan yang lengkap untuk menunjang pagelaran. Di balik penggunaan busana, tata rias serta perhiasan dan perlengkapan penari ternyata mengandung makna yang tersirat, serta nilai sakral akan tarian tersebut. Untuk mengetahui makna simbol yang terkandung di dalam penggunaan busana, tata rias serta perhiasan dan perlengkapan penari dilakukan penulis dengan wawancara. Wawancara ini dilakukan dengan masyarakat Keraton Surakarta (kerabat keraton, pelatih tari, lurah tari, penari, abdi dalem, penonton, dan lain-lain) Penulisan skripsi ini menggunakan analisa deskriptif, dengan berusaha menceritakan dan menggambarkan makna simbolik dan nilai sakral pada tarian ini. Dalam prosesnya data yang digunakan antara lain berasal dari pengamatan, wawancara, literatur, data monografi serta foto dokumentasi. Untuk analisa adalah mengkaji dan intepretasi dari data yang telah terkumpul. Dari hasil pengamatan, tari Bedhaya Ketawang ini hanya dimiliki oleh Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Di dalam tarian ini, salah satu kelengkapan menari yang memiliki simbol adalah dodot yang merupakan kain penutup yang panjangnya dua lirang. Dodot ini dikenal dengan nama dodot alas-alasan, di mana makna simbol dari kain ini adalah menggambarkan kehidupan bumi seperti alam semesta yang berisi hewan, tumbuhan, gunung dan lain-lain. Selain itu dari aspek tata rias terdapat bentuk paesan yang juga memiliki makna simbolik di dalamnya. Penggunaan kelengkapan menari Bedhaya Ketawang ini kemudian diadopsi untuk busana pengantin putri gaya Solo Basahan. Selain makna simbol, nilai sakral juga terdapat di dalam tarian ini, diantaranya berkaitan dengan Penguasa Laut Selatan, penyelenggaraan baik waktu, tempat serta penarinya juga harus dalam keadaan suci. Mempunyai banyak makna simbolik dan nilai sakral yang terkandung dalam Bedhaya Ketawang, maka oleh warga Keraton disebutnya sebagai tarian sakral dan tentunya dijadikan sebagai salah satu pusaka yang agung

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis Ant 22/08 Sul t
Uncontrolled Keywords: ART AND ANTHROPOLOGY
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV6001-7220.5 Criminology > HV6035-6197 Criminal anthropology
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Creators:
CreatorsNIM
DWIRATNA BUDI SULISTYAWATI, 070417384UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorPudjio Santoso, Drs.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dewi Rekno Ulansari
Date Deposited: 09 Feb 2009 12:00
Last Modified: 20 Jun 2017 18:57
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/18142
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item