FITROH CHUMAIROH, 070417294 (2008) PERKAWINAN SIMBOLIK: Studi Kualitatif tentang Seorang Gay yang Melakukan Perkawinan dengan Lawan Jenis. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2009-chumairohf-10562-abstrak-0.pdf Download (689kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2010-chumairohf-10758-fiss60-0.pdf Restricted to Registered users only Download (828kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini menganalisis kehidupan rumah tangga yang dianalogikan sebagai “panggung sandiwara” melalui konsep dramaturgi Erving Goffman. Dikatakan “panggung sandiwara” karena pasangan suami dan isteri bermain peran untuk menuai kesan di masyarakat bahwa mereka adalah pasangan suami isteri yang harmonis dan sebagaimana mestinya. Namun pada kenyataannya suami adalah seorang penyuka sesama jenis atau gay yang terpaksa menjalani perkawinan dengan lawan jenis demi memenuhi tuntutan masayarakat yang senantiasa menuntut angota – anggotanya untuk berpasangan dengan lawan jenis. Adapun yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana gay yang melakukan perkawinan memainkan peran sebagai suami dalam sebuah drama rumah tangga?”. Untuk menganalisis permasalahan tersebut, peneliti menggunakan konsep dramaturgi Erving Goffman. Subjek penelitian ini adalah gay yang melakukan perkawinan dengan lawan jenis. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara. Dikaitkan dengan konsep dramaturgi Erving Goffman, dalam front stage nya atau panggung depan, suami menunjukkan bahwa ia adalah seorang suami yang baik seperti pada umumnya di masyarakat. Dalam back stage nya atau panggung belakang, suami adalah penyuka sesama jenis atau gay yang pada saat ini sedang menjalin hubungan dengan laki – laki. Suami melakukan pengelolaan kesan dengan melakukan pengendalian diri untuk menghindari penonton mengetahui keadaan orientasi seksualnya yang sebenarnya. Ia berusaha sedapat mungkin untuk tidak terlalu memperlihatkan ke-gay-annya kepada orang – orang di sekitarnya. Ia juga berusaha untuk tidak bertingkah kemayu, seperti ketika ia berkumpul dengan teman – teman gay nya. Suami juga mengelola ekspresi wajah dan suaranya ketika sedang bermain peran, supaya terlihat sebagaimana seorang suami pada umumnya. Ia sangat menghayati perannya. Di depan orang – orang di sekitarnya, suami memperlihatkan ekspresi yang dapat membuat penonton percaya bahwa ia adalah seorang suami. Dalam drama kali ini, setting nya adalah sebuah rumah tangga, dimana terdapat seorang laki – laki yang berperan sebagai suami, serta seorang perempuan yang berperan sebagai isteri. Suami yang notabene adalah seorang gay menempatkan setting rumah tangga nya di hadapan orang – orang di sekitarnya, seperti keluarga, tetangga, serta rekan – rekan kerjanya di kantor.

Actions (login required)

View Item