MOHAMAD LUDFI, 070216732 (2008) RESPON ELITE PDI PERJUANGAN SURABAYA TERHADAP PEMBENTUKAN BAITUL MUSLIMIN INDONESIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (abstrak) gdlhub-gdl-s1-2010-ludfimoham-12062-fisp21-k.pdf Download (304kB) | Preview
	Text (full text) gdlhub-gdl-s2-2010-ludfimoham-10810-fisp21-9.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Sejak era Reformasi bergulir di Indonesia telah banyak partai-partai politik yang tumbuh bak jamur di musim penghujan, jatuhnya rezim pemerintahan yang berkuasa saat itu membuka jalan bagi tumbuhnya era demokrasi yang lebih transparan. PDI Perjuangan sebagai Partai pemenang Pemilu di era tersebut memiliki kiat-kiat tersendiri dalam mengelola partainya, hal ini merujuk pada bentuk survival dan pelembagaan partai yang lebih kuat. Salah satu kiatnya saat itu adalah mencitrakan diri sebagai partai pelopor bangsa yang tetap eksis mengusung nilai-nilai nasionalis. Seiring berkembangnya perpolitikan di Indonesia, serta berubahnya konstalasi politik di bangsa ini memaksa setiap partai untuk lebih kreatif dalam mengusung strategi-strategi politik baru, khususnya dalam rangka menyosong Pemilu 2009 nanti. Ibarat sapi dan rumput, semakin banyak jumlah sapinya namun luas rumput yang tumbuh tidak bertambah. Tingkat kompetisi yang semakin tinggi menunjang masing-masing partai untuk lebih efektif dalam mengelola partainya, begitu juga dengan PDI Perjuangan, yang menyikapinya dengan membentuk organisasi onderbouw baru dengan basis keagamaan islam, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) namanya. Berprinsip pada ajaran nilai-nilai islam serta nasionalis organisasi sayap partai ini dibentuk, juga didasarkan pada budaya politik yang telah lama berkembang tentang pentingnya islam dalm mewarnai perpolitikan di negara ini mengingat Indonesia adalah salah satu Negara islam terbesar di dunia. Di sisi yang lain ini juga merupakan bagian dari strategi politik dari PDI Perjuangan dalam menyongsong Pemilu 2009 nanti mengingat mindset umum yang selalu mencitrakan bahwa kaum nasionalis seringkali kabur keislamannya. Dengan didirikannya Bamusi ini mencoba menggerus alineasi yang ada antara kaum islam dan nasionalis, sikap partai yang lebih mencoba merebut pangsa pasar yang ada melalui jendela Bamusi. Berpijak pada pemikiran ini sanagt unik untuk melihat seperti apa Respon Elite PDI Perjuangan Surabaya Dalam Pendeklarasian Baitul Muslimin Indonesia, kekahwatiran para elite yang telah lama ada sebelum Bamusi ini muncul serta bagaimana para elite Surabaya tersebut mengelola Bamusi sendiri, secara bamusi ini sendiri akan memunculkan elite-elite baru dalam tubuh PDI Perjuangan Surabaya,melihat apakah ada nilai-[ertentangan antar islam dan nasionalis atau justru sejalankah kedua ideologis tersebut, akan lebih lanjut dijelaskan dalam tulisan-tulisan di dalam karya ilmiah ini. Penelitian dari karya ilmiah ini juga mencoba mengangkat seberapa efektifkah nanti Bamusi sebagai sayap partai baru dari dari PDIP khusunya dalam mengumpulkan suara [emilih, apakah Bamusi juga dibentuk hanya sebagai lumbung suara PDI Perjuangan dalam pemilu 2009 nanti sebagaimana banyak media tudingkan terhadap sikap PDI Perjuangan tersebut, semuanya kan dicoba dijelaskan dalam karya ilmiah ini, pentingnya arah prioritas yang sama juga amat menentukan tercapainya tujuan dari sebuah organisasi di bentuk, dimana pada kesimpulan pada penelitian ini nanti diutarakan bahwa Bamusi lebih nampak sebagi sebuh kekhawatiran dari PDI Perjuangan dlam menyikapi situasi politik di Indonesia saat ini.

Actions (login required)

View Item