Ahmad Hadi Wijaya, 070317059 (2008) TASYAKURAN LAUT (DINAMIKA TRADISI TASYAKURAN LAUT DI KAMPUNG NELAYAN DESA BLURU KIDUL, KECAMATAN SIDOARJO, KABUPATEN SIDOARJO). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2010-wijayaahma-12173-fis.ant-t.pdf Download (304kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2010-wijayaahma-11368-fisant-t.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tasyakuran laut merupakan upacara slametan dan serangkaian bentuk perbuatan upacara yang didalamnya mengandung nilai-nilai kesakralan. Upacara tersebut dilaksanakan oleh masyarakat nelayan dengan tujuan untuk memperoleh keselamatan dan terpenuhinya kebutuhan hidup, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kelompok sosialnya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, diantaranya yaitu: (1) mengetahui bagaimana dinamika tradisi tasyakuran laut yang berlangsung di kampung nelayan Desa Bluru kidul dan (2) mengetahui faktor apa yang menjadi pendukung lestarinya keberadaan tasyakuran laut di desa tersebut, serta untuk dapat menambah wacana pengetahuan tentang salah satu kebudayaan Jawa di Indonesia. Teori yang digunakan dalam skripsi ini mengenai tahap perkembangan kebudayaan pada masyarakat nelayan di Desa Bluru Kidul, yaitu tahapan mitis, ontologis dan fungsionil. Tahap perkembangan kebudayaan tersebut didukung oleh masyarakat pendukung kebudayaan mengenai klasifikasi masyarakat Islam yakni abangan, santri dan priyayi. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang berusaha melukiskan suatu gejala dan realitas sosial tertentu yang kompleks dalam suatu masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan format deskriptif. Dalam metode ini suatu fenomena dan individu tidak akan disederhanakan pada variabel yang telah ditata atau sebuah hipotesa yang telah direncanakan sebelumnya, akan tetapi dilihat sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam metode pengumpulan informasinya peneliti menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, mapping dan dokumentasi berupa foto, peta, data statistik desa dan data-data pendukung lainnya yang relevan, serta menggunakan sistem snowball dalam menentukan informan selanjutnya. Dari data dan informasi yang dikumpulkan secara komperehensif guna dilihat hubungan satuan antar unit analisis, sehingga diperoleh gambaran yang utuh atas fenomena tasyakuran laut tersebut. Unit analisisnya adalah masyarakat nelayan, baik itu juragan perahu maupun awak perahu. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa masyarakat nelayan di Desa Bluru Kidul mengalami tahapan perkembangan kebudayaan didalam tradisinya. Semula terdapat ritual-ritual sakral yang dilaksanakan oleh masyarakat penganutnya sesuai dengan urutan prosesi didalam tasyakuran laut, kini mengalami perubahan didalam tata urutan prosesinya, sehingga semula yang prosesinya dalam satu bagian yang utuh, kini mulai terbagi dalam dua prosesi. Masyarakat nelayan di Desa Bluru Kidul memiliki sikap patuh terhadap norma-norma yang terkandung dalam tradisi, dan kesadaran yang tinggi sebagai pendukung kebudayaan karena berkaitan erat dengan nasib hidupnya sebagai seorang nelayan, sehingga keberadaan tasyakuran laut tetap berlangsung di desa tersebut sampai saat ini dengan berbagai variasi yang terjadi didalamnya.

Actions (login required)

View Item