Livia Novitarani, 070417388 (2009) ROBUSTISITAS FEMUR PADA POPULASI MANUSIA PRASEJARAH LIANG TOGE DAN LEWOLEBA DI NUSA TENGGARA TIMUR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-novitarani-14532-fisant-k.pdf Download (90kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-novitarani-12184-fisant-r.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Robustisitas tulang manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kondisi lingkungan dan tingkatan kebudayaan yang menentukan mobilitas manusia. Robustisitas tulang dapat digunakan untuk merekonstruksi kehidupan masa lampau. Temuan fosil kerangka pada populasi Nusa Tenggara Timur (Lewoleba dan Liang Toge) menunjukkan tulang yang lebih robust dibandingkan dengan tulang resen. Penelitian ini bertujuan mengkaji ciri-ciri osteometrik dan osteoskopik femur untuk melihat hubungan antara kondisi lingkungan dengan perbedaan fase kebudayaan yang menyebabkan variasi pada tulang femur karena tulang panjang merupakan tulang yang paling responsif terhadap tekanan. Penelitian ini menggunakan pengukuran eksternal tulang dan pengamatan terhadap muscle marker karena keduanya dapat menggambarkan aktivitas tertentu yang dilakukan manusia. Temuan fosil femur manusia di Nusa Tenggara Timur pada populasi Lewoleba dan Liang Toge menunjukkan variasi derajat platimeri dan derajat pilasteri sebagai akibat dari kondisi lingkungan yang berbeda. Pada penelitian ini diketahui bahwa Liang Toge menunjukkan kategori hiperplatimerik dan muscle marker kasar yang mengindikasikan masyarakat yang hidup di daerah perbukitan sedangkan Lewoleba menunjukkan derajat pilaster tajam dan linea aspera lebar dan kasar yang mengindikasikan masyarakat yang hidup di pantai.

Actions (login required)

View Item