PERAYAAN SATU SURO DI KAWASAN WISATA RELIGI GUNUNG KAWI DESA WONOSARI, KABUPATEN MALANG

Rizki Effrillia Arfendita, 070610291 (2010) PERAYAAN SATU SURO DI KAWASAN WISATA RELIGI GUNUNG KAWI DESA WONOSARI, KABUPATEN MALANG. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-arfenditar-15695-fisant-p.pdf
Restricted to Registered users only

Download (944kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Masyarakat Jawa adalah masyarakat yang selalu hidup dengan kebudayaan lokalnya. Tradisi Suroan sudah menjadi tradisi yang melekat erat pada masyarakat Jawa. Tanggal satu Suro bagi banyak kalangan dianggap memiliki keistimewaan tersendiri. Khususnya bagi orang Jawa satu Suro diperingati sebagai hari yang sakral, karena pada malam tersebut selain bertepatan dengan tahun baru Islam satu Muharam dan sebagai peringatan Tahun Baru Jawa. Pada tanggal tersebut biasanya orang Jawa melakukan ritual-ritual sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah untuk awal tahun yang baru. Bulan Suro sendiri berasal dari penanggalan atau kalender Jawa. Oleh masyarakat Jawa, bulan Suro dianggap sebagai bulan kembali pada kesucian, sehingga dianggap sebagai bulan yang suci untuk meminta berkah, agar pada bulan-bulan selanjutnya masyarakat akan selalu diberikan berkah keselamatan, berkah, rejeki yang berlimpah serta menolak segala bala (musibah atau bencana) di bulan-bulan yang akan datang. Maka dari itu masyarakat meminta berkah tersebut dengan menyelenggarakan perayaan satu Suro sebagai pesta ritual orang Jawa. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi partisipasi,dokumentasi, dan wawancara secara berkala kepada informan yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan seperti perangkat desa, pengelola dan pengunjung Wisata Religi Gunung Kawi. Keseluruhan gambaran peristiwa yang terjadi antara Jawa dan Tionghoa di kawasan Wisata Religi Gunung Kawi khususnya pada perayaan ritual satu Suro dianalisa secara kualitatif dengan menggunakan teori interaksi simbolik Blumer dan teori fungsional Malinowski. Hasil dari penelitian ini yaitu perayaan satu Suro di kawasan Wisata Religi Gunung Kawi, Desa Wonosari dirayakan dengan acara kirab sesaji dan dinamakan “Gebyar Ritual Satu Suro Gunung Kawi. Pada perayaan kirab sesaji ini masyarakat Desa Wonosari mempersembahkan aneka tumpeng yang diletakan diatas jolen yang dihias dengan bentuk yang unik-unik untuk kemudian dikirab dari gapura bawah menuju ke pesarean Eyang Djoego dan Eyang Soedjo. Puncak dari acara kirab sesaji ini adalah pembakaran ogoh-ogoh atau patung sangkala. Ogoh-ogoh berupa perwujudan Batharakala yang dipahami sebagai pertanda keangkaramurkaan dan malapetaka. Tujuan diadakan acara ini dimaksudkan sebagai ritual keselamatan dan juga dimanfaatkan untuk mencari berkah agar mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Kkb kk-2 Fis Ant 04/11 Arf p
Uncontrolled Keywords: RELIGION AND SOCIOLOGY
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion > BL1-50 Religion (General)
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Creators:
CreatorsNIM
Rizki Effrillia Arfendita, 070610291UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorBudi Setiawan, Drs MAUNSPECIFIED
Depositing User: Turwulandari
Date Deposited: 26 May 2011 12:00
Last Modified: 22 Jul 2016 03:23
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/18301
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item