Karakter Adopter Pengguna Inovasi Handphone sebagai Teknologi Komunikasi pada Komunitas Pemuda Warga Samin RT 2 Dusun Jepang Desa Margomulyo Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro

SITI AISYIAH, 070710363 (2011) Karakter Adopter Pengguna Inovasi Handphone sebagai Teknologi Komunikasi pada Komunitas Pemuda Warga Samin RT 2 Dusun Jepang Desa Margomulyo Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-aisyiahsit-17261-fisk23-k.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Pembangunan di daerah-daerah terpencil tak jarang menuai kendala karena minimnya teknologi komunikasi. Terlebih jika daerah tersebut memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda dengan masyarakat sekitarnya. Mereka dikenal sulit dalam menerima inovasi, termasuk teknologi komunikasi. Namun tidak demikian dengan pemuda warga Samin, Dusun Jepang di kabupaten Bojonegoro. Sekitar 90% dari pemudanya telah menggunakan handphone. Penelitian ini menggambarkan bagaimana karakter para adopter atau pengguna handphone pada komunitas tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori difusi inovasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan karakteristik masingmasing adopter inovasi handphone sebagai teknologi komunikasi pada pemuda warga Samin Dusun Jepang. Selain itu juga digambarkan empat elemen difusi inovasi (inovasi, saluran komunikasi, jangka waktu adopsi dan sistem sosial) serta faktor penting yang mempengaruhi jalannya adopsi inovasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan karakter masing-masing kelompok adopter inovasi handphone. Terdapat lima kelompok adopter, yaitu inovator, early adopter, early majority, late majority dan laggard. Masing-masing kelompok adopter memiliki perbedaan antara yang satu dan yang lain. Antara lain ditemukan fakta bahwa Karakter kelompok early adopter hampir serupa dengan innovator, yang membedakan adalah faktor ekonomi dan pendidikan. Kelompok early adopter memiliki tingkat ekonomi dan pendidikan yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok innovator. Temuan lain dari penelitian ini, bahwa proses adopsi inovasi dipengaruhi oleh adanya kontak dengan kebudayaan lain (mobilitas keluar desa yang tinggi), pendidikan (responden dengan tingkat pendidikan tinggi semakin cepat menerima inovasi), toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation), yang bukan merupakan delik( meskipun pada awalnya masyarakat Samin masih menerapkan hidup yang sederhana, bahkan menolak adanya sistem perdagangan dengan menggunakan uang), sistem masyarakat yang terbuka (open stratification)- sebagian besar dari mereka juga tertarik terhadap adanya perubahan dan hal-hal baru dan terakhir adalah pandangan untuk memperbaiki hidup (sebagian besar masyarakat melihat adanya manfaat dari menggunakan handphone, terutama untuk mempermudah berkomunikasi dan menambah wawasan).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis K 23 /11 Ais k
Uncontrolled Keywords: INFORMATION TECHNOLOGY
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T58.5-58.64 Information technology
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi
Creators:
CreatorsNIM
SITI AISYIAH, 070710363UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSiti Pudji Rahayu, Dra., MS.UNSPECIFIED
Depositing User: Turwulandari
Date Deposited: 03 Nov 2011 12:00
Last Modified: 23 Jul 2016 04:09
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/18323
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item