NAWANGGA SONI PRATAMA, 070710392 (2010) Interaksi Kepentingan Stakeholder Dalam Pengelolaan Kawasan Obyek Wisata di Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Text (fulltext) gdlhub-gdl-s1-2012-pratamanaw-18837-fisp26-i.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Obyek wisata alam Air Terjun dan Goa Jepang merupakan satu dari sekian banyak pengelolaan wisata yang cukup bermasalah dengan melibatkan kelompok – kelompok kepentingan didalamnya. Penguasaan secara sepihak untuk memperoleh keuntungan ekonomi pribadi atau kelompok, namun tidak sedikit pula yang malakukan hal tersebut bukan alasan ini melainkan dendam, sakit hati, kekecewaan, dan masih banyak lagi. Kasus seperti ini cenderung lebih sering terjadi di daerah pedesaan. Kasus pengelolaan kawasan obyek wisata di Desa Segorogunung yang melibatkan beberapa kelompok kepentingan yang ingin menguasainya. Penyebabnya lebih utama bukanlah bersifat ekonomi atau apa pun melainkan karena kekecewaan dari suatu kelompok masyarakat yang kalah ketika maju dalam pencalonan pemilihan umum kepala desa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yakni penelitian yang dilakukan langsung terjun ke lapangan dan mencermati setiap tindakan kelompok – kelompok stakeholder di dalamnya dalam merumuskan kebijakan mengenai pengelolaan obyek wisata itu. Meneliti kepentingan apa saja dari masing – masing kelompok tersebut berikut bagaimana interaksi yang terjadi diantara kelompok tersebut. Penelitian ini menggunakan teori kelompok kepentingan (interest group) dari Gabriel Almond untuk menganalisis permasalahan yang terjadi dalam kasus ini. Salah satu kelompok ini ingin mempengaruhi atau menggagalkan wacana pemerintah tanpa berkehendak memperoleh jabatan publik. Bentuk kekuatan yang memiliki daya dukung adalah kekuatan yang didalamnya berisi dua atau lebih orang yang bekerjasama, untuk mencapai tujuan bersama. Interaksi antar kelompok tersebut ternyata tidak hanya menimbulkan konflik yang benuansa kekecewaan melainkan perbedaan pandangan dalam hal pengembangan proyek wisata alam tersebut kedepannya. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah masing – masing kelompok yang berselisih seharusnya dapat mengemas perselisihan mereka dengan bijak agar tidak merugikan banyak pihak khususnya masyarakat setempat di lokasi tersebut. Mereka yang tidak tahu menahu ikut terkena imbasnya dari perselisihan antar kelompok masyarakat ini.

Actions (login required)

View Item