ANIEQ FARDAH, 070116514 (2006) Uang Dalam Demokrasi : Konstruksi Teoritik Uang dalam Demokrasi: Perspektif Giddens dan Bourdieu. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2006-fardahanie-1425-03_06ab-k.pdf Download (306kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-fardahanie-1425-fisp_03_-6.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini adalah studi wacana yang yang mencoba melakukan konstruksi teoritik tentang konsep uang dan kekuasaan dalam kerangka demokrasi.Penelitian ini diharapkan berguna untuk merefleksikan persoalanpersoalan uang dan kekuasaan dalam kajian ilmiah. Penyusunan studi ini dilakukan dengan metode eklektik. Diawali dari mengumpulkan literatur yang berkaitan dengan topik bahasan, yaitu uang dan demokrasi. Setelah literatur dan data pendukung terkumpul, penyusun kemudian mengurutkan teori dan kenyataan tentang uang sebagai objek material dari studi ini dibedah. Penyusun lalu melakukan pemetaan, konseptualisasi, mencoba menuangkan berbagai idealisasi, sampai akhirnya mendeskripsikan objek material dalam kerangka formal alat analisis yang telah dipilih. Realitas sosial tentang uang dan kekuasaan menjadi pokok bahasan dari studi ini. Bagaimana uang sebagai alat tukar simbolis mampu melakukan tranformasi fungsi. Dari fungsi-fungsi ekonomi, merambah ke dalam berbagai segi kehidupan, ekonomi politik dan sosiologis. Uang lalu bersentuhan dengan kekuasaan, is berdifusi dengan cepat, tak kentara, dan memiliki watak unik tetapi perlu diwaspadai. Diskusi yang terjadi antara objek formal dan objek material dalam studi ini, menghadirkan dua tokoh pemikir sosial politik, Anthony Giddens dan Pierre Bourdieu. Gagasan yang diujarkan keduanya memiliki titik temu yang saling menguatkan. Terutama tentang ketegangan dan keterulangan yang muncul antara struktur dan agen/individu. Juga mengelaborasi konsep uang, serta bagaimana uang kemudian mampu melakukan berbagai transformasi dalam bidang sosial politik dan bersentuhan dengan kekuasaan. Penyusun menyertakan pemilu sebagai objek material yang di persepsikan oleh Bourdieu sebagai ranah sosial atau medan perjuangan. Bourdieu menjelaskan bagaimana kelekatan uang dengan individu menjadi bagian dari penjelasan munculnya elit yang mampu melakukan penguasaan simbolik, sementara Giddens memberikan pemahaman, bahwa dalam konsepnya tentang dualitas struktur dan agen, uang menjadi fasilitas yang memadai untuk melakukan dominasi, mendapatkan signifikansi dan legitimasi dari masyarakat.

Actions (login required)

View Item