LAZUARDI FACHRUL NIZAR, 070316966 (2007) PERBEDAAN KOMUNISME DI CHINA DAN UNI SOVIET PADA MASA PERANG DINGIN YANG MEMPENGARUHI KONSEP POLITIK LUAR NEGERI KEDUANYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2007-nizarlazua-5482-fishi2-k.pdf Download (416kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2007-nizarlazua-5482-fishi2-7.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini membandingkan antara komunisme China dan Uni Soviet untuk diteliti perbedaannya dan kemudian dihubungkan dengan konsep politik luar negeri yang dijalankan keduanya di masa Perang Dingin. Penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan mengapa perbedaan komunisme terjadi di China dan Uni Soviet, serta apa implikasi dari perbedaan komunisme tersebut bagi keduanya dalam menjalankan politik luar negerinya di masa Perang Dingin. Permasalahan tersebut diteliti dengan sebuah desain penelitian yang memadukan peringkat analisis individu dan negara-bangsa dengan lima kerangka teori, yaitu Teori Marxisme; Teori Images; Teori Ideosinkretik; Teori Dua Kubu, Teori Zona Antara, dan Teori Tiga Dunia; dan konsep De-Stalinasi dan Koeksistensi Damai sehingga ditemukan hipotesis yang pads prinsipnya memuat faktor-faktor yang menyebabkan China dan Uni Soviet berbeda dalam konsep komunisnya yang kemudian: berimplikasi pads perbedaan pula dalam pelaksanaan politik luar negerinya. Tipe penelitian ini adalah eksplanatif dengan analisis data secara kualitatif. Teknik pengumpulan data- dilakukan melalui studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan, menganalisis, dan mensintetis data-data sekunder. Penelitian ini mengambil batasan waktu antara 1949-1982, tetapi peneliti juga memandang penting untuk menjelaskan sebelum 1949 terutama tentang sejarah dan pemikiranpemikiran terdahulu yang menjadi akar perbedaaan komunisme. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa perbedaan komunisme China dan Uni Soviet terjadi karena keduanya berbeda komunisme pada level negara, meliputi perbedaan dalam sistem internal yaitu sejarah, sistem sosio-kultur, sistem ekonomi, basis kekuatan komunisme, dan perbedaan dalam world view; berbeda komunisme pads level individu pemimpin, meliputi perbedaan dalam menerapkan Marxisme, perbedaan dalam ideosinkretik masingmasing pemimpin, dan persaingan antar pemimpin untuk memperebutkan kepemimpinan di Blok Komunis; berbeda dalam kepentingan politis; dan berbeda dalam political style. Semua perbedaan tersebut meruncing pads perbedaan dalam strategi menghadapi Blok Kapitalis. Khruschev menerapkan kebijakan De-Stalinasi dan Koeksistensi Damai, sementara Mao Zedong menginginkan strategi yang agresif terhadap Blok Kapitalis. China menganggap tindakan lunak Uni Soviet sebagai pengingkaran terhadap nilai-nilai revolusioner Marxisme-Leninisme. Kontradiksi strategi ini berimplikasi pads politik luar negeri keduanya yang cenderung berseberangan jalan dan tidak sinkron, walaupun mereka seharusnya adalah teman ideologis. China tidak' lagi menganggap Uni Soviet sebagai sekutu abadi. Bahkan Uni Soviet dianggap sebagai musuh nomor satu yang paling membahayakan keamanan nasional China. Oleh karena itu, keduanya melakukan penyebaran ideologi komunisme ala masing-masing untuk mendapat teman sebanyak mungkin. Dengan demikian, penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis yang diajukan oleh peneliti.
Actions (login required)
View Item |