RAHADI MANUMAYANGSA, 070417318 (2008) MEMBONGKAR IDEOLOGI NEOLIBERAL DALAM DISKURSUS KRISIS ENERGI DI INDONESIA PASKA ORDE BARU: ANALISIS WACANA KRITIS PADA TEKS FAISAL BASRI "TERBELENGGU MITOS BAHAN BAKAR MINYAK". Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2009-manumayang-10111-fisp15-k.pdf Download (335kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-manumayang-8637-fisp15-8.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Krisis energi senng diangkat menjadi sebuah wacana dalam berbagai Surat kabar. Sebagai sebuah wacana dominan saat ini, senngkali dikaitkan pada persoalan ideologis, yaitu neoliberal. Hal mi berangkat dan sebuah asumsi bahwa sebuah diskursus tidak muncul dalam ruang hampa, dimana selalu terikat pada konteks sosio-kultural pada saat diskursus itu mengemuka. Dengan menggunakan kerangka analisis wacana kritis Norman Fairclough, penelitian ini mencoba untuk menganalisis salah satu teks Faisal Basri dalam Kompas, 16 Mei 2008 yang berjudul "Terbelenggu Mitos Bahan Bakar Minyak". Dalam konteks sosio-kultural yang membentuk sebuah diskursus neoliberal perlunya dilihat konteks tersebut secara ontologism. Bab II menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan ideology neoliberal, mulai dari filsafat awal, pembentukan rezim intemasional, lalu perkembangan diskursus neoliberal di Indonesia sebelum dan paska-Orde Baru. Pada Bab III peneliti berusaha untuk menunjukkan penggunaan bahasa vana dloinakan oleh Rasri dan menuanalisis diskursus ana raja yang melatarbelakangi teks tersebut, premis-premis yang muncul dalam teks, dan bagaimana ideolom Neoliberal dimunculkan dalam sebuah teks. Pada bab terakhir peneliti berusaha menyimpulkan pnggunaaan bahasa oleh Basri. ecara tidak langsung, melanggenglean sebuah tawaran-tawaran yang menggunakan premis-premis neoliberal.

Actions (login required)

View Item