DENY NEVITASARI, NIM010912011 (2013) PERBANDINGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PASCAMENOPAUSE DENGAN KEJADIAN STRES INKONTINENSIA URINDI PUSKESMAS WATES KOTA MOJOKERTO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRACT)
6. RINGKASAN.pdf Download (339kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FK BID 244-14 Nev p.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Stress Inkontinensia urin pada wanita pascamenopause yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) berlebih merupakan problem kesehatan dan juga sosial. Angka kejadian stres Inkontinensia urin meningkat seiring dengan peningkatan IMT, umur, paritas dan cara persalinan. Wanita sering menganggap bahwa stres inkontinensia urin dan peningkatan berat badan merupakan akibat yang wajar dari proses usia lanjut. Prevalensi kejadian stres inkontinensia urin berbeda – beda tergantung dari jumlah sampel, populasi dan metodologi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan indeks massa tubuh (IMT) pascamenopause dengan kejadian stress inkontinensia urin di Puskesmas Wates Kota Mojokerto. Penelitian analitik dengan menggunakan metode cross sectional. Populasi penelitian semua perempuan yang menjadi anggota posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Wates Kota Mojokerto. Sampel diambil dengan tehnik Cluster random sampling sejumlah 84 responden. Stres inkontinensia urin sebagai variabel dependent dan IMT (indeks massa tubuh) sebagai variabel independent. Instrumen yang digunakan yaitu dengan mengukur IMT sesuai standart WHO, Kuesioner MESA dan urin Indikator. Analisis data menggunakan Uji Chi – Square. Hasil penelitian menunjukkan kejadian stres inkontinensia urin paling tinggi terdapat pada sampel IMT tidak normal sebanyak 28 (66,7%). Secara statistik (p < 0,05) dan secara klinis OR (4,462) penelitian tersebut berhubungan. Stres inkontinensia urin paling banyak dialami oleh wanita dengan IMT > 25. Terdapat hubungan antara IMT pascamenopause dengan kejadian stres inkontinensia urin. sosialisasi kepada masyarakat tanda dan gejala inkontinensia urin karena inkontinensia urin bisa disembuhkan. Menjaga berat badan agar tetap stabil diusia pascamenopause dapat mengurangi resiko stres inkontinensia urin.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FK. BID 244/ 14 Nev p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | POSTMENOPAUSE | ||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine | ||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Pendidikan Bidan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | mrs siti muzaroh | ||||||
Date Deposited: | 17 Apr 2014 12:00 | ||||||
Last Modified: | 05 Jul 2017 21:37 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/18787 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |