JOKO SUTRISNO, 090014191 D (2005) PENGARUH APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP FAKTOR-FAKTOR RANCANG BANGUN PERUSAHAAN DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF INDUSTRI MANUFAKTUR DI INDONESIA. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s3-2007-sutrisnojo-3552-dise01-6.pdf Download (201kB) | Preview
Preview	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s3-2007-sutrisnojo-3552-dise01-6.pdf Download (11MB) | Preview

Abstract

Upaya peningkatan keunggulan kompetitif berbagai produk manufaktur, memerlukan suatu strategi yang meliputi proses menetapkan bagaimana manufaktur akan mencapai tujuan bisnisnya di masa yang akan datang. Keunggulan kompetitif manufaktur suatu negara akan dibangun dari keunggulan kompetitif pada tingkat perusahaan terlebih dahulu, Teknologi Informasi telah banyak dipertimbangkan oleh pars industriawan sebagai alat untuk mencapai keunggulan kompetitif industri manufaktur yang berkesinambungan. Keunggulan kompetitif industri manufaktur yang dapat dicapai dengan aplikasi Teknologi Informasi antara lain ialah meningkatkan efisiensi perusahaan manufaktur, percepatan proses diferensiasi produk, peningkatan kualitas produk dan membuka peluang untuk menciptakan bisnis yang baru. Adapun deskripsi dari komponen keunggulan kompetitfi ialah (1) Efisiensi perusahaan manufaktur merupakan suatu kondisi yang sangat diharapkan untuk menekan berbagai biaya operasional perusahaan yang selanjutnya akan dapat menaikkan marjin keuntungan. (2) Percepatan diferensiasi produk, Teknologi Informasi dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengalihkan proses produksi dari satu produk ke produk yang lain tanpa adanya biaya yang berarti dan penguluran waktu dan memiliki kemampuan untuk memproduksi dalam skala kecil, (3) Peningkatan kualitas produk melalui kemampuan untuk merespon permintaan pelanggan dengan reduksi lead time. Teknologi Informasi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas produk manufaktur yang selanjutnya mampu membantu perusahaan untuk mempertahankan pelanggan. (4) Teknologi Informasi dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan bidang usaha yang baru, sehingga terjadi pembiakan bidang usaha yang akan mendatangkan keuntungan tambahan bagi perusahan dan ikut mendorong menciptakan citra positif bagi perusahaan karena kemampuannya dalam melakukan berbagai usaha baru. Faktor-faktor rancang bangun perusahaan yang berpengaruh terhadap keberhasilan aplikasi Teknologi Informasi antara lain meliputi pelatihan teknologi informasi, rekayasa ulang proses bisnis, disain sistem, manajemen teknologi dan perencanaan produksi yang ada didalam perusahaan. Tiga faktor yang berkontribusi positif terhadap pencapaian keunggulan kompetitif ialah (1) Rekayasa ulang proses bisnis dalam perusahaan perlu dilakukan untuk meningkatkan efektifitas penggunaan peralatan yang berbasis Teknologi Informasi tersebut. Aplikasi Teknologi Informasi di perusahaan perlu dilakukan secara konsisten dengan cara melakukan berbagai penyesuaian proses operasi dan perubahan struktur organisasi. (2) Disain sistem atau "System design" adalah suatu proses yang sangat menentukan kebermanfaatan sistem Teknologi Informasi dalam operasi bisnis. (3) Perencanaan produksi yang didukung oleh Teknologi Informasi akan mampu meningkatkan keunggulan kompetitif industri manufaktur. Sedangkan dua faktor yang lain cenderung sebagai beban perusahaan dan dapat menurunkan keunggulan kompetitif perusahaan ialah (1) Pelatihan Teknologi Informasi ialah program pelatihan untuk para staf operator perusahaan dan (2) Manajemen teknologi ialah suatu program perencanaan inovasi untuk penguasaan teknologi dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Disertasi ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh aplikasi Teknologi Informasi terhadap faktor-faktor rancang bangun perusahaan dan keunggulan kompetitif industri manufaktur. Studi ini dilakukan terhadap industri manufaktur dengan sampel 180 responden yang diambil secara convenient Disertasi ini merupakan pengembangan dan integrasi dari berbagai penelitian dalam bidang manajemen Teknologi Informasi terdahulu yang dilakukan secara parsial oleh Dhanani (2000) Jantan dan Srinisavaraghavan (1996), Porter and Millar (1985), Chin Fu Ho (1998), Dasgupta et al.,(1999), Choi Lang Mg (2000), .Chan (2000), Sohal et al. ,(2001), Khalil et al .,(2000), Lacovou (1995), Wells (2000). Penetitian ini merupakan suatu penelitian kausaiitas. Data penelitian dikumpulkan menggunakan instrumen kuesioner yang didistribusikan terhadap 300 manajer produksi dan operasi pada industri manufaktur di Indonesia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan program AMOS 4.01 untuk menguji pengaruh aplikasi Teknologi Informasi terhadap faktor-faktor rancang bangun perusahaan dan keunggulan kompetitif industri manufaktur Hasil studi ini menunjukkan bahwa: (1) Aplikasi teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan kompetitif industri manufaktur. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya nilai koefisien jalur direct effect 0,269 dan p-value sebesar fix, (2) Aplikasi Teknologi Informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelatihan Teknologi Informasi. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya nilai koefisien jalur direct effect 0,813 dan p-value sebesar 0,000, (3) Pelatihan Teknologi Informasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keunggulan kompetitif industri manufaktur. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya nilai koefisien jalur direct effect -0,016 dan p-value sebesar fix, (4) Aplikasi Teknologi Informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap rekayasa ulang proses bisnis. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya nilai koefisien jalur direct effect 0,692 dan p-value sebesar 0,000, (5) Rekayasa ulang proses bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan kompetitif industri manufaktur. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya nilai koefisien jalur direct effect 0,299 dan p-value sebesar fix, (6) Apliikasi Teknologi Informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap disain sistem. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya nilai koefisien jalur direct effect 0,583 dan p value sebesar 0,000, (7) Disain sistem berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan kompetitif industri manufaktur. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya nilai koefisien jalur direct effect 0,086 dan p-value sebesar fix, (8) Aplikasi Teknologi Informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen teknologi. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya nilai koefisien jalur direct effect 0,623 dan p-value sebesar 0,000, (9) Manajemen teknologi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keunggutan kompetitif industri manufaktur. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya nilai koefisien jalur direct effect -0,089 dan p-value sebesar fix, (10) Aplikasi Teknologi Informasi berpengaruh positif dan signifikan perencanaan produksi. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya nilai koefisien jalur direct effect 0,718 dan p-value sebesar 0,000, (11) Perencanaan produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan kompetitif industri manufaktur. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya nilai koefisien jalur direct effect 0,496 dan p-value sebesar fix. Hasil studi ini tidak mendukung atau tidak mengkonfirmasi hasil studi sebelumnya sebagaimana yang dinyatakan oleh Indrajit (2000) yang menyatakan bahwa pelatihan dalam bidang Teknologi Informasi merupakan alat yang fundamental dalam melengkapi karyawan dengan kemampuan untuk mengadaptasi berbagai perubahan kondisi bisnis secara berkesinambungan, West (1992) yang menyatakan bahwa program inovasi yang teratur untuk membentuk nilai suatu produk merupakan hal penting bagi industri manufaktur untuk mengembangkan keunggulan kompetitifnya. Dan 5 (lima) faktor rancang bangun perusahaan yang digunakan dalam studi ini 3 (tiga) diantaranya yaitu disain sistem, rekayasa ulang proses bisnis dan perencanaan produksi sebagai variabel moderating dapat mendukung pengoptimasian Teknologi Informasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif industri manufaktur di Indonesia. Sedangkan 2 (dua) faktor rancang bangun dalam perusahaan yang lain pelatihan Teknologi Informasi dan manajemen teknoloai tidak memperkuat aplikasi Teknologi Informasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif pada industri manufaktur dan bahkan kedua faktor ini dilihat sebagai beban perusahaan. Saran-saran yang diajukan studi ini ialah bahwa (1) Aplikasi Teknologi Informasi sebagai upaya peningkatan keunggulan kompetitif industri manufaktur hendaknya direncanakan dengan cermat dan dengan perhitungan investasi yang memasukkan faktor-faktor intangible.. (2) Pemerintah Indonesia hendaknya terus membangun infrastruktur bisnis yang berbasis Teknologi Infonnasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif industri manufaktur, (3) Program pelatihan Teknologi Informasi hendaknya memperoleh perhatian yang memdai dalam arti materi pelatihan maupun kesesuaian petugas yang dilatih. (4) Para pemimpin industri manufaktur perlu secara bertahap meningkatkan program inovasi untukm meningkatkan daya saing perusahaan. (5) Untuk penelitian selanjutnya dalam bidang kajian yang sama disarankan untuk meneliti pengaruh pelatihan terhadap peningkatan keunggulan kompetitif industri manufaktur dan pengaruh manajemen teknologi terhadap keunggulan kompetitif industri manufaktur karena dalam penelitian ini menunjukkan gejala paradoks terhadap berbagai teori yang ada.

Actions (login required)

View Item