DHANY MARSA WINDA, 021111134 (2014) TINGKAT KEBUTUHAN PERAWATAN MALOKLUSI PADA PASIEN UMUR 8-11 TAHUN DI KLINIK S1 ORTODONSIA RSGMP FKG UNAIR 2014: Menggunakan Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (264kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Maloklusi merupakan salah satu masalah penting dalam kesehatan gigi khususnya bidang ortodonti di Indonesia. Menurut World Health Organization (WHO), maloklusi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut tertinggi ketiga setelah masalah karies gigi dan kelainan periodontal Namun, di Indonesia masalah maloklusi masih sering diabaikan.Tujuan: Tujuan ini dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat keparahan maloklusi, membedakan tingkat keparahan maloklusi laki-laki dan perempuan, serta melihat hubungan antara AC dan DHC pada pasien pertama (umur 8-11 tahun) mahasiswa klinik angkatan 2010 di Departemen Ortodonsia FKG UNAIR 2014.Metode: Penelitian dilakukan pada pasien pertama (umur 8-11 tahun) mahasiswa klinik angkatan 2010 di Departemen Ortodonsia FKG UNAIR 2014. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Kemudian kategori skor ditentukan berdasarkan Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN).Hasil: Sebagian besar maloklusi terletak pada skor DHC 3 (4-5) disertai dengan perpindahan titik kontak. Kebutuhan perawatan yang didasarkan pada AC, prosentase tertinggi pada skor 2 (membutuhkan perawatan sedang). Pada penghitungan dengan DHC terdapat perbedaan tingkat keparahan laki-laki dan perempuan. Pasa sampel penelitian ini, terdpat hubungan antara AC dan DHC.Kesimpulan: Maloklusi pada anak-anak masih tinggi sehingga butuh kesadaran dan rencana perawatan yang sesuai untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Actions (login required)

View Item