FILDZAH ADANI, 021011153 (2013) TINGKAT KEPARAHAN MALOKLUSI ANAK USIA 8 � 12 TAHUN PADA SDN PACARKELING V DAN VI SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) ABSTRAK.pdf Download (303kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) Binder1.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Masalah Maloklusi merupakan masalah penting dalam kesehatan gigi, terutama dalam bidang ortodonti di Indonesia. Maloklusi dapat mengurangi daya tarik anak-anak dan dapat menjadi bahan ejekan dari teman-temannya. Inilah yang dapat menyebabkan perasaan rendah diri, yang selanjutnya akan berubah mempengaruhi proses pembentukan diri dengan menarik diri secara sosial, menjadi pendiam dan pemalu. Insiden maloklusi masih tinggi yaitu sekitar 80%, dan merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang cukup besar seetelah karies gigi dan penyakit periodontal . Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat keparahan maloklusi pada anak usia 8-12 tahun di SD Negeri Pacarkeling V dan VI Surabaya Metode: Penelitian dilakukan pada 67 siswa sekolah dasar berusia 8-12 tahun di SDN Pacarkeling V dan VI Surabaya. Dalam sampel yang telah memenuhi kriteria, dilakukan pencetakan dengan bahan alginat dan foto intra oral. Kemudian kategori skor ditentukan berdasarkan Dental Health Component dan Aesthetic Component IOTN . Hasil: Sebagian besar maloklusi ditemukan dengan gigi berdesakan (perpindahan titik kontak) 2-4 mm dengan skor DHC 2d, 3d, 4d dan protrusi lebih dari 3 mm dengan skor 3a. Kebutuhan perawatan ortodonti berdasarkan pengamatan foto Aesthetic component sebagian besar diperoleh hasil tidak perlu perawatan atau perawatan ringan. Kesimpulan: Maloklusi, terutama di anak-anak, masih banyak ditemukan sehingga mereka membutuhkan kesadaran akan kebutuhan perawatan ortodonti sehingga kesehatan rongga mulut dan nilai estetika dapat ditingkatkan

Actions (login required)

View Item