ASTRID RATNANINGRUM, 020112959 (2006) MEKANISME TERJADINYA KANDIDOSIS ORAL PADA PENDERITA HIV/AIDS (Studi Pustaka). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview

Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-ratnaningr-2025-kg55-06.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Mekanisme terjadinya oral kandidosis pada penderita HIV/AIDS tidak berbeda dari mekanisme yang terjadi pada penderita non HIV/AIDS. Secara umum, tahapan yang terjadi adalah perlekatan pada permukaan mukosa, peningkatan jumlah populasi, perubahan bentuk dari blatospora menjadi hypa, dan penetrasi ke lapisan yang lebih dalam (Warnock & Richardson, 1991; Naglik et al., 2003). Infeksi HIV menyebabkan melemahnya sistem imun host, perubahan pada lingkungan rongga mulut, dan perubahan Candida Albicans menjadi patogen sehingga Candida Albicans lebih mudah menginfeksi. Infeksi yang terjadi bersifat superfisial dan tidak dapat menembus stratum spinosum (Sirois, 1998; Santos et al., 2001). Gambaran klinis oral kandidosis yang sering terjadi pada penderita HIV/AIDS adalah acute pseudomembranous candidosis, acute atrophic (erythematous) candidosis, dan chronic atrophic candidosis dengan gejala rasa terbakar, rasa tidak enak dan sakit (Sirois, 1998). Pada infeksi HIV yang melanjut, oral kandidosis dapat terjadi pada lapisan yang lebih dalam dan meluas ke organ lain sehingga dapat menyebabkan kematian sampai 77% (Regezi & Sciubba, 1989; Setijanto et al., 2001; Henderson & Magana, 2005)

Actions (login required)

View Item