ALFIAH RIZQI WINDIANTI (2015) Studi Penggunaan Antihipertensi Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis (Penelitian Dilakukan Di Instalasi Hemodialisis RSUD Dr. Soetomo Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (78kB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (58kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI .pdf Download (74kB) |
|
Text
4. BAB 1.pdf Download (110kB) |
|
Text
5. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only until 26 May 2023. Download (289kB) | Request a copy |
|
Text
6. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only until 26 May 2023. Download (104kB) | Request a copy |
|
Text
7. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only until 26 May 2023. Download (119kB) | Request a copy |
|
Text
8. BAB 5.pdf Restricted to Registered users only until 26 May 2023. Download (212kB) | Request a copy |
|
Text
9. BAB 6.pdf Restricted to Registered users only until 26 May 2023. Download (155kB) | Request a copy |
|
Text
10. BAB 7.pdf Restricted to Registered users only until 26 May 2023. Download (88kB) | Request a copy |
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (141kB) |
|
Text
12. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 26 May 2023. Download (162kB) | Request a copy |
Abstract
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan penyakit dengan gangguan pada struktur atau fungsi ginjal yang berlangsung selama lebih dari tiga bulan. Perkembangan PGK yang progresif tanpa mendapatkan penanganan yang baik pada umumnya berakhir pada ESRD. Terapi pengganti ginjal pada pasien ESRD dapat berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Salah satu penyebab terbesar terjadinya PGK pada pasien HD yaitu hipertensi. Pemilihan terapi antihipertensi pada pasien HD sebaiknya melihat pada komorbid pasien, farmakokinetik dan efek hemodinamik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji penggunaan antihipertensi yang meliputi jenis, kombinasi, dosis dan waktu penggunaan, hubungan profil penggunaan dan hasil terapi antihipertensi serta mengidentifikasi drug related problem (DRP) pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis. Penelitian dilakukan secara crossectional dengan metode purposive sampling pada Maret-Juni 2015 di Instalasi Hemodialisis RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan metode telah dinyatakan layak etik. Kriteria inklusi sampel penelitian adalah pasien PGK yang telah menjalani HD minimal selama tiga bulan dan menggunakan antihipertensi serta bersedia mengikuti penelitian. Berdasarkan hasil penelitian pada 77 pasien PGK yang menjalani hemodialisis, antihipertensi yang digunakan pasien yaitu CCB (62,81%) yang terdiri dari amlodipin 5 mg dan 10 mg, nifedipin 30 mg; β bloker (13,22%) yaitu bisoprolol 5 mg; ARB (11,57%) yang terdiri dari valsartan 80 mg dan 160 mg, irbesartan 150 mg; diuretik (11,57%) yaitu furosemid 40 mg; dan ACEI (0,83%) yaitu lisinopril 10 mg. Terapi antihipertensi tunggal digunakan sebanyak 59,35%, kombinasi dua sebanyak 33,77% dan kombinasi tiga sebanyak 16,88%. Antihipertensi tunggal yang paling banyak digunakan yaitu amlodipin 10 mg, kombinasi dua yaitu amlodipin 10 mg - bisoprolol 5 mg, kombinasi tiga yaitu amlodipin 10 mg - bisoprolol 5 mg - furosemid 40 mg dan amlodipin 10 mg - bisoprolol 5 mg - irbesartan 150 mg. Penggunaan kombinasi terapi antihipertensi pada pasien PGK disebabkan karena kondisi pasien PGK yang sebagian besar berada pada usia lanjut dan beberapa komorbid yang dimiliki pasien seperti DM, penyakit arteri koroner dan gagal jantung. Pada penelitian ini dosis dan aturan pakai sudah sesuai dengan literatur, namun terjadi penyimpangan penggunaan obat oleh pasien yang mencakup sebanyak 8,27% obat digunakan saat merasa pusing saja (furosemid, bisoprolol 5 mg, valsartan 80 mg dan irbesartan 150 mg) dan digunakan sebelum hemodialisis (24,80%). Target tekanan darah dicapai 22,08% pasien. Hal ini menunjukkan sulitnya pengendalian tekanan darah pada pasien hemodialisis. DRP yang terjadi meliputi efek samping obat yaitu hiperkalemia pada penggunaan lisinopril (1,30% ) dan irbesartan (1,30%); interaksi obat potensial pada penggunaan amlodipin-ISDN (9,09%), nifedipinranitidin (1,30%), nifedipin-ISDN (2,60%), furosemid-natrium diklofenak (1,30%), valsartan-eritropoietin (1,30%) dan irbesartaneritropoietin (1,30%) serta interaksi obat-makanan pada penggunaan dan valsartan (2,60%); ketidakpatuhan pasien yang terkait frekuensi penggunaan obat saat merasa pusing saja (8,27%) dan obat tidak digunakan (6,62%); dan waktu penggunaan obat yang tidak tepat, digunakan sebelum hemodialisis (24,80%). Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan pemeriksaan data laboratorium secara berkala pada setiap pasien untuk memantau kemungkinan munculnya efek samping dari penggunaan antihipertensi, pencatatan DMK sebaiknya dilakukan secara lengkap sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk evaluasi dan meningkatkan pelayanan rumah sakit dan Perlu adanya kolaborasi interprofesional dengan peran apoteker yaitu memberikan konseling dan membuat SOP untuk meningkatkan kepatuhan pasien sehingga dapat memberikan terapi yang optimal dan meminimalkan terjadinya masalah terkait obat pada pasien, serta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek samping yang ditimbulkan antihipertensi, baik efek samping aktual maupun potensial.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF FK.10/15 Win s | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Antihypertensive, chronic kidney disease, hemodialysis, drug utilization study. | ||||||||||||
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica | ||||||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Klinis | ||||||||||||
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Depositing User: | sugiati | ||||||||||||
Date Deposited: | 31 Mar 2016 15:21 | ||||||||||||
Last Modified: | 05 Jun 2020 03:21 | ||||||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/19933 | ||||||||||||
Sosial Share: | |||||||||||||
Actions (login required)
View Item |